Senin, 26 Desember 2011

cahaya pelangi

Senyuman Pelangi

Jum'at siang tepatnya pukul 2 siang, saat itu hujan deras mengguyur kampus perjuanganku. Aku harus bergegas memeriapkan bazar untuk wisuda esok. Tapi persiapan kini belum ada, ketua kami hilir mudik mencari tempat untuk melangsungkan bazar yang akan kami adakan. Inilah proker kerja kami setiap tahunnya. Selepas menunggu hujan reda, kini langit kemabli cerah dan alhamdulillah ketua kami mendapatkan tempat untuk bazar kami. Tepat di depan Gedung Rektorat Kampus Perjuangan kami disitulah tempat bazar kami berdiri. Aku dan sahabat-sahabatku dibantu dengan senior, kami membalut skat bazar dengan spanduk-spanduk bekas kegiatan yang kami adakan, walau terlihat lusuh tapi ini cukup untuk menghiasi bazar kami. Saat ku tatap langit di hamparan lapangan yang luas tepat di stand bazar kami tempati ku dapati pelangi yang sangat indah mewarnai langit biru dan awan putih yang setia bertengger di atas sana. Subhanallah, baru ku lihat lagi keindahan dan kebesaran Allah yang sangat luar biasa. Pelangi itulah namanya. Yang memiliki paduan  warna yang sangat indah tiada tandingannya. 

Aku bersyukur saat itu karena aku dapat melihat pelangi, sudah lama aku menantikan pelangi itu, kini pelangi itu terlukis dimataku. Senyuman yang sangat indah yang pernah ku lihat. Aku begitu betah melihat pelangi itu karena baru kali ini aku dapati senyuman pelangi itu. Setelah sekian lama panorama itu tak pernah terlihat kini muncul dihadapanku dengan senyuman yang sangat indah. Subhanallah...

Ku pandangi pelangi itu lamat-lamat, tak pegal rasanya aku terus menengadah ke langit sana. Aku tersenyum-senyum sendiri. Tapi, warna itu semakin lama semakin pudar, mungkin kini saatnya tlah tiba, pelangi itu harus kembali, kembali pada sang penciptanya. Warna-warna yang ku rindukan kini semakin lama semakin menipis pudar, dan lenyaplah warna-warna itu. Berharap kau datang kembali pelangi. Nyatalah sudah semuanya akan kembali pada penciptanya, begitu pula pelangi itu, takkan selamanya kekal mempertontonkan keelokkan warnanya saat hujan reda. 

Pelangi akan selalu ku rindukan senyumanmu. Karena mu aku begitu yakin dengan Kebesaran Allah, Dia-lah yang menciptakkan keelokkan warna-warna mu. Seribu warna dalam Satu Cinta. Tersirat dalam warna-warna yang kau tunjukkan. dan akan kembali pada Satu Cinta. 

Sabtu, 24 Desember 2011

cahaya ukhuwah

Pertemuan singkat

Seorang kakak bertanya padaku, " apa cita-citamu dek?". Aku menatap sang kakak sambil berpikir, dan menjawab,"..mm..aku ingin menjadi pilot?" dengan wajah berseri penuh senyuman. sang kakak keheranan dan tersenyum, lalu bertanya lagi," mengapa kamu ingin menjadi pilot?",,aku menjawab dengan lantang, "aku ingin terbang!"
"cita-cita mu, begitu setinggi langit", ucap sang kakak ^^. Aku pun tersenyum, dan bertanya padanya," kakak mau tahu alasan mengapa aku ingin terbang?",,"mengapa?" dengan begitu semangat dan rasa penasaran sang kakak berkata. " Aku ingin menggerakkan sayap kiri ku yang kaku".Sang kakak tersontak kaget dan diam, mendengar lamat-lamat kembali apa yang akan diucapkan adik kecilny itu."Aku ingin menggerakkan sayap kiriku yang beku, entah akhir-akhir ini sayap kiri ku selalu merasa sakit, bahkan tak mampu untuk bergerak, mungkin saja dengan aku terbang dan menggerakkan sayapku secara teratur, hup hap hup hap," aku mempraktekkan layaknya seekor burung, dan tersenyum.."tapi aku tak selincah burung itu"..aku menatap langit biru dan menunjukkan tangan ku pada seekor burung yang sedang berterbangan.
tanpa disadari, sang kakak telah meneteskan air mata. Sang adik masih memandangi burung-burung itu sambil tersenyum. Sang kakak menunduk dan tak bisa menahan isak tangisannya, sampai perlahan sang adik menolehkan wajahnya. saat itulah sang adik mendapati sang kakak yang sedang menangis tersedu-sedu. Sang adik tersenyum dan menepuk punggung kakaknya, dan bertanya,' Apa yang membuat mu menangis kak?".. terdiam dan tak berkata-kata, itulah ekspresi yang di tunjukkan sang kakak.
semilir angin menemani kesepian dua orang pemuda itu. Sang kakak begitu menikmati tangisannya itu, dan sang adik masih sibuk menepuk-nepukkan tangannya ke punggung sang kakak.
" maafkan kakak dek," sang kakak mulai bersua kembali selepas puas menangis. sang adik memandangnya dan tersenyum. sang adik menunduk dan berkata," kau tak perlu meminta maaf kak, apa salahmu padaku? bahkan aku yang selalu merepotkan mu, kau selalu berusaha membuatku tersenyum bahagia, tak pernah kau buatku kecewa."
"kau selalu berusaha membuat aku menjadi berharga, layaknya mutiara hitam dilautan, bahkan lebih dari itu kak. Kau selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dan memberikan kepercayaan serta kau berhasil membuat aku selalu percaya padamu karena kau kakakku, kau selalu membuatku bangga kak." aku tersenyum padanya dan merangkul dirinya. Mendengar hal itu sang kakak tersenyum bangga pada adiknya dan berkata," terimakasih kau adalah hal yang terindah dalam hidup ini, yang selalu harus aku jaga. aku tak akan pernah membiarkan diri ini dapat melukai hatimu, dan tak kan pernah ku biarkan diri in i mengecewakan dirimu." sang kakak memeluk erat diri ini. Tak ingin ku lepaskan pelukkan ini karena sebentar lagi kami akan berpisah untuk sementara waktu. terpisah antara jarak dan waktu. tapi aku akan selalu merindukan mu kak. 

" aku lebah yang kuat, aku pasti bisa terbang. kakak jangan pernah kau khawatir tentang aku, karena disini aku akan baik-baik saja. dan aku pun takkan risau karena kau disana akan baik-baik saja. jaga dirimu kak, jaga hatimu, jaga pikiranmu. aku yakin kau tak akan pernah melukai orang lain. begitu pula diriku aku takkan pernah melukai hati ibu hati bapak, ataupun hatimu begitu pun hati orang lainaku yakin kau tak akan pernah melukai orang lain. begitu pula diriku aku takkan pernah melukai hati ibu hati bapak, ataupun hatimu begitu pun hati orang lain. aku yakin kau takkan pernah mengcewakan kami semua. adek sayang kakak." ucap ku lirih dengan kesungguhan hati.
" iya dek, gapailah cita-citamu itu, terbang bebas lepas. aku selalu berusaha menumbuhkan kepercayaan agar aku tak pernah mengecewakanmu.. selalu berusaha memberikan yang terbaik walau belum seutuhnya, tapi yakinlah dek, kakak akan selalu menjagamu, takkan buat ibu dan bapak dan dirimu bersedih hati, kakak takkan pergi lagi untuk menghilang, tapi kini kita harus berpisah. karena kau dan aku masih harus menjalankan peran kita masing-masing".. ucap sang kakak. 

di bawah pohon rindang ini aku dan kakak merangkai cerita, berpelukan erat saling menguatkan.
karena Allah 

Senin, 05 Desember 2011

Saat Diam Menjadi Pilihan


Saat aku terbaring lemas malam itu, ku gerakkan jemariku dan ku buka mataku dengan perlahan. Terlelap aku dimalam itu layaknya istirahat panjang yang ku alami. Adzan subuh berkumandang sangat merdu, membangunkan tubuhku yang terkapar lemas, mencoba duduk dengan tegap sambil aku menengadah kepermukaan lubang ituw2 kulihat cahaya rembulan masih menemani ku, sinarnya menerangi setiap ruang-ruang di lubang ini. Tubuhku menggigil karena semalam hujan tak henti membasahiku. Aku basah kuyup. Ingin hendak menunaikan shalat subuh tapi aku tak mampu tuk berdiri, luka di kakiku membuat aku tak kuasa menggerakkan nya. celana hitam bergaris-garis putih tlah sobek oleh akar-akar pada lubang itu. Kaki kanan ku berdarah dan aku mencoba menahan sakit.  Harapan itu masih ada, berharap ada yang melasmbaikan tangannya untuk menolongku keluar dari lubang ini. Ya rabb sungguh aku tak kuasa menahan rasa sakit ini, kaki kananku kaku, tak berdaya aku tuk berdiri. Apakah akuharus diam membisu? Ingin berteria tapi tak bisa, suaraku parau karena dinginya tubuh ini. Berharap Kau menolongku.
Kindness a bee
3 desember 2011

Jumat, 02 Desember 2011

Saat Diam Menjadi Pilihan

Saat aku terjatuh pada sebuah lubang yang dalam, aku hanya bisa terdiam termangu, menatap lorong atas yang memancarkan sedikit sinar. Berharap ada seseorang yang melambaikan tangannya untuk menolongku keluar dari lubang ini, tapi al hasil berhari-hari tak ada yang mencariku kemana aku menghilang, tak ada yang mencemaskan tentang keadaanku sekarang. Berusaha bertahan untuk terus menengadah berharap ada seseorang yang melambaikan tangannya untuk menolongku keluar dari lubang ini, ingin berteriak tapi tak bisa. ingin menangis tapi tak kuasa, aku hanya terdiam, terpaku menatap lorong beratapkan langit, berharap ada yang menolongku keluar dari lubang ini. Tik Tik Tik, air hujan membasahi pipiku, sejuk rasanya saat aku masih menengadahkan wajahku, kupejamkan mata dan ku goreskan senyuman di wajah ini, nyaman, damai, sejuk, teduh lah hati ini, dibasahi air hujan yang sejuk. Ku coba hirup udara disekelilingku, ku hembuskan sedikit demi sedikit, sungguh nikmat. Hilang penat dalam pikiran ini, dada terasa lapang, hati menjadi sejuk terasa nyaman dan damai. Aku masih bisa merasakan nikmat yang luar biasa. Aku masih menegadahkan wajahku, ku buka mata dan menatap lorong atas yang memancarkan sedikit sinarnya, kini ku tersenyum tak berharap lebih tentang seseorang yang melambaikan tangannya untuk menolongku keluar dari  lubang ini. Kini saatnya aku berdiri,bangkit dari keputus asaan, bangkit dari keterdiaman, berdiri lalu berusaha meraih akar-akar yang aku jadikan tali pegangan agar aku bisa keluar dari lubang ini.
Tanah dilubang ini begitu licin, sesekali aku terpeleset dan tubuhku menghantam ke dasar. Sakit yang ku rasa, tapi aku berusaha untuk tidak mempedulikannya. Aku raih, raih dan terus meraih, saat ku raih akar itu akar itu putus karena tak bisa menahan tubuhku yang berat,sampai akhirnya tubuhku menghantam tanah dasar lagi. Aku terbaring lemas, nafasku tergopoh-gopoh. Mencoba bangun tapi aku terjebak. Tanganku lemah dan tubuh ini tak berdaya, aku terbaring dan hingga akhirnya rintik-rintik hujan membasahi ku lagi. Mencoba tersenyum kembali, tapi kini yang keluar adalah air mata.

kindness a bee

Kamis, 01 Desember 2011

cahaya kasih

Sahabat atau Cinta
            Dalam dunia ini banyak yang tiada mengerti hidup yang dijalani mesti berbagi. Dalam cinta kasih kita bersama berdiri bergenggaman jemari menyatukan hati. Dia berikan kepada seluruh manusia, kasih sayang karena kita semua tiada berbeda. Bila kau mau sadari cinta kasih tak memilih kau dan aku kita semua sama. Bila kau mau berbagi apalagi yang dinanti kasih putih karunia Illahi. (Snada- Kasih Putih)
            Sahabat mengertilah, pahamilah, jauhkanlah hati mu dari rasa tak mau menyadari atau tak mau memahami. Untuk urusan seperti ini hindarilah dulu egomu. Sahabat atau cinta keduanya bukanlah suatu pilihan yang harus dipermasalahkan. Bukalah mata, bukalah pikiran dan bukalah hati, bila kita membuka mata,  disekitar kita takkan pernah lepas dari peran seorang sahabat yang selalu menemani hari-hari kita, teman bermain, teman berbagi, teman yang selalu ada dalam suka dan duka, teman yang selalu memberikan motivasi dan begitu inspiratif. Bila kita membuka pikiran kita, sahabat adalah sesosok makhluk Allah yang dikirimkan lewat setiap jalan yang kita tempuh, entah pada saat memrangi sebuah permasalahan hidup yang pribadi atau pun yang kompleks, biasanya tempat curhat yang paling ngena itu kita curahkan pada sahabat kita. Selain itu, jargon “gax ada loe gax rame” selalu membuat diri ini begitu berharga tapi tanpa rasa angkuh dalam hati. Bila kita membuka hati, ingatlah sahabat adalah sesosok makhluk Allah yang selalu berusaha memahami setiap apa-apa yang kita rasakan, mencoba mengerti walau begitu sulit jadinya. Tapi, selalu berusaha memberikan yang terbaik, tak pernah ingin mengecewakan, tak pernah ingin melukai, tak pernah ingin menyakiti hati.
            Bila kita buka mata, pikiran dan hati, sahabat sangatlah menentukan masa depan kita, bukan berarti masa depan kita ada ditangan sahabat , masa depan tetaplah ada dalam genggaman Allah dan genggamanmu, tapi masa depan tercerminkan dari siapa sahabat kita masa dulu dan sekarang. Maka dari itu sahabat, jauhkanalah dirimu dari orang-orang yang dzolim dan berkumpulah dengan orang-orang yang selalu berusaha untuk memperbaiki diri juga mendekatkan diri pada Allah. Setelah kau buka mata, pikiran dan hati, rasakanlah, mengertilah, pahamilah, betapa kuatnya genggaman jemari-jemari menggapai tanganmu saat kau akan terjatuh, dia menangkapmu dengan sangat cekatan dan tak pernah ingin melepaskan genggaman itu saat kau terbangun dan berlari kembali bersama. Meraih cita dalam bahtera untuk menggapai Ridho-Nya. Saat dia harus pergi untuk berhijrah, dia selalu berusaha membuat mu bahagia dan tersenyum tak ingin dirimu merasa kehilangan atau sedih, maka dia selalu berkata “ You never walk alone, kau takan pernah berjalan sendirian”, kalimat yang sangat khas yang selalu terlontarkan dari lidahnya dan selalu dibarengi dengan goresan senyuman diwajahnya. Itulah sahabat seorang sahabat yang selalu setia.
            Lalu bagaimana dengan Cinta?
Sahabat bukalah selalu mata, pikiran dan hatimu. Apabila mereka bertiga sempat tertutup, bukalah kembali dengan perlahan dan rasakanlah kesejukkannya, kelak kau dapat menikmatinya. Apabila mereka bertiga tak kunjung terbuka, introspeksi dirilah pada jiwa-jiwa ini, tanyakan apa yang sedang terjadi dengan imanmu, segeralah bangkit dari keerpurukan dan paksakan secara tegas untuk mebukanya.
Saat ku buka mata, aku melihat sebuah bahtera yang di penuhi penumpang dengan kapasitas yang terlalu berlebih, terjadi sikut menyikut, senggol menyenggol, bahkan terkadang berbuah pertikaian antar penumpang. Dimanakah seorang pemimpin itu berada?
Saat ku buka pikiran, tak perlu jauh-jauh ku mencari di setiap sudut bahtera itu untuk mencari seorang pemimpin dari salah satu mereka, seorang pemimpin yang memakai baju mewah, gagah, tampan, berwibawa, yang berdiri dihadapan mereka, bersua-sua melontarkan aturan-aturan, kebijakan-kebijakan. Dihadapanku, mereka para penumpang itu yang saling bertikai merupakan seorang pemimpin bagi dirinya masing-masing, dimanakah seorang pemimpin itu berada? Tak ku lihat rasa kepemimpian yang mereka tunjukkan, tak ada sama sekali rasa wibawa, bijaksana atau saling menghargai.  Tak ada rasa cinta yang mereka tebarkan untuk penumpang yang lain. Kita memang membutuhkan satu pemimpin dalam dunia ini untuk berjuang bersama dalam menghadapi pertikaian dunia, kita memang membutuhkan satu pemimpin untuk menjalankan sebuah bahtera dalam menjalani hidup di dunia. Kita memang membutuhkan satu pemimpin untuk ditaati, tapi pemimpin yang mana? Pemimpin yang seperti apa?
Seorang pemimpin layaknya baginda kita, kekasih Allah yang selalu dimuliakan umat manusia Rasulullah saw.
Seorang kakak laki-laki berkata padaku, “ adik, kakak memang bukan baginda Rasul yang dapat memimpin umatnya dengan kesempurnaan, yang memiliki sifat siddiq, amanah, fatonah, tabligh. Untuk menjadi seperti beliau memang tak dapat seutuhnya, tapi untuk menjadi diri ini yang seutuhnya dijalani dengan proses yang tidak sebentar, butuh bertahun-tahun untuk belajar dan terus belajar, mengkaji, memahami lalu mengamalkannya. Tapi adik tidak kah kau tahu Rasulullah begitu menyayangi seluruh umatnya, bahkan saking sayangnya pada saat beliau wafat, beliau memanggil-manggil umatnya, ummati ummati ummati dan berdoa pada Allah agar umatnya tidak merasa kan sakit pada saat roh keluar dari badannya seperti yang beliau rasakan, begitu sayangnya Rasululloh pada kita selaku umatnya. Bahkan beliau bersabda, “Sakratul maut itu lebih perih daripada tiga ratus tebasan pedang. Karenanya, ketika itu tubuhnya mengeluarkan keringat, matanye mendelik, hidungnya membengkak, tulang rusuknya terangkat, napasnya meninggi, dan warna kulitnya menguning (pucat).” (Napak Tilas Roh-Imam al ghazali:hal. 6).  Karena kasih sayang Rasulullah yang beliau berikan terhadap istri-istrinya, maka ketika Aisyah melihat Rasulullah saw. Dalam keadaan itu, sementara beliau berbaring di pangkuannya, aisyah mengusap air matanya. Kemudian Aisyah mendendangkan bait-bait syair: Demi diriku, suara keras  yang menyakitkan dan memedihkan. Sebelumnya jin tak menyentuhmu dan aku tak cemas akan ketakutan. Terus kupandang wajahmu bagai celupan saat memudar. Saat warna mayit menjadi pucat cahaya wajahmu tetap bersinar. (Napak tilas Roh-Imam al-Ghazali: hal.6)
            Subhanallah apakah ini cinta sahabat, yang Rasulullah selalu berikan? kepada keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita semua selaku umatnya. Kasih sayang inilah bentuk dari cinta yang Allah berikan.
Bukalah hatiku, saat dalam hati ini tlah terdapat cahaya Islam, cahaya Iman , cahaya Makrifat, dan cahaya Tauhid, lengkaplah sudah hidup ini dihiasi dengan selalu mendekatkan diri pada-Nya. tak pernah ingin lepas dari-Nya, setiap hembusan nafas, langkah kaki, setiap bergerak, itu semua karena-Nya.
Bukalah mata, pikiran dan hati sahabat, cinta memiliki makna yang sangat luas, sangaaat luaas, tidakkah kau merasa dangkal saat kau berpikiran sempit tentang cinta itu?
Tanpa cinta, apakah akan ada saling menghargai dan menghormati?
Tanpa cinta, apakah akan ada ukhuwah yang bisa dirajut?
Cinta---Cerita indah namun tiada akhir. Ya, saat cinta datang menyapa membuat hati merasa nyaman, saat cinta hadir dalam jiwa membuat raga hidup dengan damai. Cinta yang Allah berikan kepada setiap hamba-Nya, merupakan fitrah yang luar biasa. Cinta menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap sesama, tak akan ada pertikaian karena cinta mengajarkan untuk saling menghargai.
Sahabat jika kau dihadapkan pada sebuah pilihan Sahabat atau cinta, bukalah mata, pikiran dan hati, tanpa cinta persahabatan tak akan pernah terjadi, maka dari itu dalam persahabatan pasti akan tumbuh cinta. Keduanya tak bisa dipisahkan satu sama lain. Keduanya saling melengkapi satu sama lain. Bukalah mata, pikiran dan hati.
Wallahualam, Allah mengetahui segalanya sedangkan diri ini tidak.
                                                           

2 desember 2011, Kindness a bee

Selasa, 08 November 2011

cahaya ukhuwah

Nikmat Hari Ini


Beginilah jikalau masuk tanpa menganalisis terlebih dahulu, akibatnya terkurung dan tak bisa keluar. Tapi, untungnya aku sadar dengan sekelilingku, diluar sana ada orang yang sedang berwudhu, lalu aku ketuk pintunya dengan keras dan meminta tolong dari dalam, dengan kesungguhan hati dan kekuatan pikiran juga memohon pertolongan hanya pada Allah semata, akhirnya ada seorang gadis yang sedang bersama temannya membukakan pintunya. Dia tersontak kaget ketika mendapatiku terkurung di wc itu, dengan senyum manis aku berkata, “makasih, itu pintunya tidak ada daun telinganya, jadi tak bisa di buka dari dalam.”
Peristiwa yang mengesankan,akhirnya setelah shalat ashar aku berkenalan dengan gadis itu, ternyata dia bernama Hani bersama dengan temannya yang bernama syifa, mereka baru tingkat 1 jurusan biologi fakultas fkip. Terimakasih sahabat semoga Allah selalu merahmati kalian. Jazakillahu khoiron katsiron. ^_^ semoga kita bisa bertemu lagi.
Diperjalanan pulang hendak menuju parkiran fe, disanalah pikiran ku mulai berimajinasi dan berpikir ternyata memang benar memberi lebih membahagiakan dari pada diberi. Teringat kisah yang di ceritakan oleh bang kemas mahmud pada saat kuliah dhuha season ke tiga. Katanya ada seorang pemuda yang kuliah di universitas pendidikan indonesia, dia itu adalah seorang anak yang sederhana. Dia tinggal di kosan. Hingga suatu hari nanti sang ibu mengirimkan surat padanya, dan meminta snag anak untuk bersegera pulang karena sudah selama 3 tahun dia tak pulang. Tapi untuk saat ini sang anak tak bisa pulang karena dia tak memiliki uang untuk berangkat pulang kampung. Akhirnya sang anak berjanji pada sang ibu, bahwa dia akan pulang apabila dia berhasil mendapatkan beasiswa. Masalah yang sedang dihadapi nya saat ini adalah uang, untuk bayar kost saja tidak ada apalagi biaya untuk pulang kampung. Dan akhirnya dia menghampiri bang kemas dan bercerita bahwa dia sudah tidak ngekost lagi ditempat dia kost karena dia tak sanggup lagi harus membayarnya dengan apa. Dia berkata pada bang kemas, “bang pokoknya  mulai hari ini dan seterusnya saya akan menjadi orang yang memiliki banyak  teman, saya tidak akan kuper lagi, sampai saya mendapatkan beasiswa itu”. Dan terbukti pada saat itu setiap semester dan setiap harinya dia memiliki banyak teman dan selama tiga tahun dia tinggal bersama teman-temannya. Dengan usahanya yang gigih dan bersungguh-sungguh akhirnya dia mendapatkan beasiswa itu, dan dia menelepon ibunya. “ bu alhamdulillah saya sudah dapat beasiswa, dan saya bisa pulang sekarang. Ibu mau di bawakan apa?” sang ibu berkata, “ kau mau pulang saja ibu merasa senang, yasudah kau belikan ibu mukena saja ya nak, supaya ibu bisa lebih rajin dalam shalatnya”. Akhirnya sang anak pulang dengan sekantung mukena ditangannya, hanya itu yang dia bawa. Dia begiu senang karena sudah 3 tahun kebelakang dia tak pernah pulang. Sesampainya di depan rumah, dia mendapati seorang wanita yang sudah terlihat keriputnya sedang menyapu dihalaman rumah, dia datang dengan senyuman dan salam, “ assalamu’alaikum ibu?”,, wanita itu menoleh dan menjawab salam darinya,” wa’alaikumsalam. Nak kau sudah pulang.” Akhirnya sang anak memberikan hadiah mukena kepada ibunya. Pertanyaannya siapakah yang paling bahagia? Si anak apa si ibu?
Jawabannya si anak, karena dia sudah membuat si ibu bahagia dan tersenyum.
Aku merasa lega disaat cinta ku memang tak terbalas oleh sang pujangga hati, tapi janganlah risau Allah tlah mempersiapkan yang lebih baik. Memberi memang lebih membahagiakan dari pada diberi, mencintai lebih baik dari pada dicintai. Menghargai lebih mulia daripada dihargai. Jadi mulai saat ini perbaikilah diri ini, mulailah sekarang mencoba untuk bisa memberi bukan diberi, karena apa.. tangan diatas lebih baik dari tangan yang diatas. Bukan begitu?
Ciamis. 06 oktober 2011
Selesai pukul 17:36

Jumat, 04 November 2011

cahaya


Untukmu Sang Penyemangat

Bismillahirrohmaanirrohiim,

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Allahu ma’i, Allahu nadziri, Allahu syahidi. Shalawat beserta salam selalu terlimpah curahkan kepada kekasih Allah Sang Pembangkit Semangat, Sang Pemberi kabar Gembira yakni baginda Nabi Muhammad SAW.

Wahai sang penyemangat,

Begitu banyak cerita yang ingin aku sampaikan padamu. Entah itu cerita bahagia ataupun cerita ceria. Rindu rasanya bertegur sapa denganmu, saling membalas senyuman. Rindu dirimu yang cerewet, yang dingin, dirimu yang penuh dengan senyuman, banyak cerita yang kau kabarkan, celotehanmu, senda gurau mu, dan peranmu sebagai penyejuk hati, penegur jiwa, penghibur hati yang suram, ceriamu adalah senyummu.

Begitu banyak hal yang kau berikan untuk diri ini dan diri-diri yang lain. Tapi, mengapa kini kau benar-benar menghilang, pergi entah kemana. Entah apa yang aku rasakan sekarang, sedih tak berarti jua, senang tak ku rasa, sepertinya aku memang akan kehilangan. Kehilangan penyemangatku. Dimana kau saat ini, yang selalu menanamkan kebanggaan kepada setiap orang? Dimana kau saat ini, yang selalu meyakini diri ini bahwa diri ini bisa? dimana kau saat ini, yang selalu menebarkan senyuman.

Saat aku menanyakan kabarmu, ku lihat kabarmu tak sebaik yang ku harapkan. 

Wahai sang penyemangat, mengapa kau rapuh saat ini, apa yang membuatmu luntur? Ada rasa ketidak relaan dalam hati ini, mengapa kau bisa seperti ini, terjatuh dan enggan bangkit, kau malah pergi menghilang seakan meninggalkan semuanya.

Give me one reason, why should i keep smiling?

Bee, you like as bee.

"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah." Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia. (an nahl)..

Jadilah seekor lebah, yang meberikan manfaat bagi orang lain. Terutama mengamalkan Al Quranul Karim. Tanpa aku menggurui mu kau pun akan melakukannya karena dihatimu sudah terdapat cahaya iman,islam, dan cahaya tauhid yang Allah tanamkan dalam cahaya hatimu. Wahai sang penyemangat sang pembela kebenaran yang bersumber dari kebenaran, aku sekarang tahu kau tak pernah ingin dikhawatirkan ataupun kau tak pernah mau terlihat bahwa kau lelah dan lemah. Kau selalu menunjukkan bahwa kau baik-baik saja, tak ada luka yang membekas saat kau terjatuh, tak ada warna yang hilang saat kau luntur, tak ada noda walau kau kotor.

Insyallah permintaanmu akan aku laksanakan, dengan berat hati aku merelakanmu pergi.

Tetaplah tersenyum.

Pesan mu:

Kind, bee ada permintaan boleh? KIND tetaplah seperti itu. Walaupun bee tiada, kind tetaplah seperti itu, penjaga nilai syariat dan pengingat dikala semua lupa.  Walau bee luntur, kind tetaplah seperti itu, pewarna bagi kekosongan pelita di kegelapan. Walaupun bee jatuh, kind tetaplah seperti itu, berdiri tegak menantang badai saat yang lain lari dan ketakutan. Walaupun bee kotor, kind tetaplah seperti itu, membersihkan dan membawa kesejukan. Walaupun bee pergi, kind tetaplah seperti itu, menebar kebaikan dan bertahan dalam kebenaran. Walaupun bee tidak pernah ada kind tetaplah seperti itu. Ada dan menentramkan jiwa, si penenang hati. Pelunak kemarahan. Pendamai kerusuhan dan penjaja kebaikan. Terimakasih di detik bee yang kesekian ini kind masih mau mendengarkan...
Banyak hal yang kind tidak tahu begitupun bee, tapi syukurlah karena tahu terlalu banyak pun tidak baik. Karena bisa jadi tanggung jawab menantinya – KIND tetaplah seperti itu....-

Kindness a bee,,

Tetaplah seperti itu..


Senin, 31 Oktober 2011

cahaya iman

Antara Aku dan Hijab
JILID 1
“Akhwat itu begitu istimewa, ia begitu indah diciptakan Allah, begitu anggun dan menenangkan hati, bahkan ada pepatah arab yang mengatakan suaranya pun aurat saking berharganya bahkan dalam surat 33:32 melemah lembutkan suara (dengan tujuan tertentu) saja tidak boleh lalu bagaimana jika terlalu banyak tertawa, dan bercanda berlebihan dengan ikhwan dan akhwat-akhwat lain? Seolah tiada batasan canda tawa. Bisakah hati tetap terjaga jika begitu?”
Ada salah seorang ikhwan yang meminta pendapat tentang hal diatas pada diri ini. Entah mengapa aku hanya bisa tersenyum dan terdiam sejenak mencerna setiap kata yang tersurat. Tak ada raut wajah yang aku tunjukkan selain senyuman, dalam hati aku berkata. Segitu perhatiannya ikhwan ini pada sesosok akhwat yang begitu ia muliakan. Bahkan melihat hal yang berlebihan seperti tertawa dan bercanda sepertinya membuat hatinya gelisah melihat kejadian yang membuat hatinya miris melihatnya. Antara ikhwan dan akhwat tak ada hijab sama sekali.
Apabila kita mengacu pada al-quran seorang ikhwan memang harus menjaga dirinya, menjaga kehormatannya demi dirinya agar terjaga kesucian dirinya. Begitu pula sang akhwat harus bisa menutup auratnya dengan baik, menjaga dirinya, kehormatannya agar terjaga kesucian dirinya. Bukankah sudah tertera pula pesan hasan albana bahwa seorang muslim tidak boleh bercanda dan tertawa sampai berlebih karena itu akan mengeraskan hati.
Ikhwan itu bertanya, “ Bagaimana sikap mu bila daku berkata, ini memiliki potensi mengotori hati?”,apa aku harus menjawabnya dengan diam, tidak, dengan polos dan naifnya diri ini malah bertanya, “memangnya hati yang kotor itu seperti apa?”.  Dia pun menjelaskan dengan hati-hati, “ hati yang kotor adalah hati yang tidak peka terhadap kesalahan, dan hati yang mati adalah hati yang tidak peduli dengan kesahalan dan hati yang keras adalah hati yang penuh kesombongan dan enggan mengakui kesalahan. Hanya Allah Sang pembersih hati, Sang pelunak hati, Sang Penguasa hati pembolak- balik hati. Jauhkan aku dari hati yang sepi yaitu hati yang dijauhiAllah dan diacuhkan. Wallohu alam.”
Menatap langit yang kosong, saat aku mendengar hal itu seketika aku menarik nafas panjang dan setiap nafasnya aku beristigfar, astagfirulloh. Apakah selama ini diri ini begitu kotor? Apakah selama ini diri ini tak pernah menyadari bahwa diri ini tlah kotor? Cukupkah sudah diri ini merasa angkuh dan lalai mengakui kesalahan?. Lalu aku bertanya padanya,” lalu sekarang apa masalahya? Kalau memang hati ini kotor bagaimana cara membersihkannya?”. Dia berkata,” dekati pemiliknya. Bagiku Hati ibarat rumah. Jika rumah kotor segera bersihkan. Tapi bagaimana jika rumah itu kotor, gelap, dan tiada berpenghuni? Siapa yang akan membersihkannya? Rumah ada kalanya bersih ada kalanya kotor. Yang menjadi masalah adalah bukan seberapa sering ia kotor, tapi seberapa cepat kita segera membersihkannya. Bayangkan jikakita malas, maka sampah akan menumpuk. Dan inilah penyebab ‘kefuturan’”, tapi, hati manusia siapa yang tahu selain dia dan Allah Sang pemilik hatinya. “ Allah maha mengetahui isi hati. Kita tarik ulur pangkal benangnya. Sekarang bagaimana sikap ku menyikapi peneybab yang tadi memiliki potensi untuk mengotori hati. Diri ini tak bisa mengelak, segerakan diri ini harus memperbaiki semuanya. Mulai dari adab-adab bergaul. Kini saatnya diri ini untuk introspeksi diri dan memperbaiki seuanya, “limatakulinamalataf’alun ki”, mengapa kau mengatakan apa yang tidak kamu perbuat,ki”.
Jika konsep kaburo maqtan (amat kebencian) selalu menjadi permasalahan lalu kapan akan memulai dakwah?
Innallaha yuhibbulladzina yoqo tilunafisabilihi shoffa...” sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang dijalanNYa dalam barisan yang teratur...
Jadilah diri ini yang menjaga nilai-nilai syariat.
*****
Sepenggal perbincangan antara ikhwan diatas mengajarkan ku tentang arti sebuah perhiasan. Perhiasan ini harus dijaga sebaik mungkin agar tak ada yang bsia menyentuh seenaknya, agar tak ada yang bisa mengotori ataupun sampai merusaknya. Begitu berharganya perhiasan ini sehingga harus selalu terjaga. Kau yang selalu menutupi wajahku dari pandangan yang tak seharusnya ku lihat, kau yang menutupi auratku agar aku terjaga dari kedinginan. Maafkan aku, sempat aku tak menerima dirimu dalam kehidupanku, kau hanyalah seutas kain tapi kebermanfaatanmu membuat hati ini selalu terjaga. Sempat risih mendengar namamu, sempat menggerutu apa istimewanya dirimu tanpa dirimu hati ku masih tetap terjaga. Ya, hatiku bisa saja tetap terjaga, tapi hati orang lain? Tidakkkah daku berpikir tentang hati orang lain yang bisa saja terkotori oleh hati ini yang merasa angkuh?
Semoga Allah dapat mengampuni diri ini. Sahabat, marilah kita jaga bersama hati ini dan hati-hati yang lainnya agar terjaga dari kebersihan jiwa. Jauhkanlah kami dari hati yang sepi, yaitu hati yang dijauhi Allah.ya Rabb, tanamkan cahaya iman, cahaya islam, dan cahaya tauhid dalam hati ini, agar kami senantiasa mengingatmu dalam setiap waktu.
Amin..


created by: kind a bee

Rabu, 19 Oktober 2011

nugra

CUKUP 


Cukupkan ku bisa?
Cukup sampai disini kau hadiri hatiku,
Cukup ku simpan semua harap yang ku ingin,
Cukuplah ALLAH yang mengisi hati.


Cukupkan aku dapat?
Cukup sudah aku yang memulai dan aku yang mengakhiri,
Cukup aku yang merasakan dan menjalani ini semua,
Cukuplah ALLAH yang mengetahui isi hati.


Adakalanya aku salah, melakukan kesalahan yang membuat
        aku tersudutkan.
Adakalanya aku khilaf, melakukan kekhilafan yang membuat 
        aku terkucilkan.
Cukupkan aku bisa? Memperbaiki semua kesalahanku,
   tanpa ada wajah yang bermuram durja.
Cukupkan ku dapat? Menebus semua kekhilafanku,
   tanpa ada wajah yang penuh kebencian.
Cukupkan ku bisa, Cukupkan ku dapat?
  menghadapi ini dengan Senyuman ^_^ 

Sabtu, 15 Oktober 2011

aya,,

CUKUP
Cukupkah aku mengeluh?
Cukup lelah yang ku tempuh,
Cukup sudah luka itu membekas,
Cukup sampai disini aku mengeluh.

Cukupkah aku diam?
Cukup derita yang dijalani,
Cukup sakit yang ku dapat,
Cukup sampai disini aku diam.

Tak Cukup berkata merubah,
                Apabila tak berubah.

Tak Cukup mengungkapkan kata,
                Apabila tak ada bukti.

Cukuplah Allah yang mengetahui isi
HATI...

Selasa, 06 September 2011

Enam pertanyaan Imam Al Ghazali

Suatu hari yang tenang, Imam al Ghazali duduk dengan para muridnya. Lalu beliau menanyakan enam hal pada mereka.

Katakana padaku hal yang paling dekat dalam kehidupan.
muridnya menjawab:orang tua, guru, dan sahabat. 

Al ghazali:yang benar adalah kematian, Allah berfirman, setiap jiwa pasti akan merasakan mati.katakan padaku hal yang paling jauh dari bumi. 
Muridnya menjawab: bulan, matahari dan bintang-bintang. 

Al ghazali:yang benar adalah masa lalu. Karena masa lalu tak pernah bisa kembali. katakana padaku hal yang paling besar dimuka bumi. Muridnya menjawab: gunung dan samudera. 

Al ghazali berkata: yang benar adalah hawa nafsu. Gagal mengendalikannya, menjadikan kita penghuni neraka. Katakana padaku hal yang paling berat dimuka bumi. 
Muridnya menjawab: gajah dan baja. 

Al ghazali berkata: yang benar adalah memegang amanah. Katakana padaku hal yang paling ringan di muka bumi. 
Muridnya menjawab: angin, debu, dan kapas. 

Al ghazali berkata: yang benar adalah meninggalkan shalat lima waktu karena sibuk bekerja kita berani meninggalkan shalat. Katakana padakuhal yang paling tajam di muka bumi. 
Muridnya bekata: pedang. 

Al ghazali berkata: yang benar adalah lidah dengan lidah, manusia bisa melukai perasaan saudaranya.




story

Kisah seorang pendoa:

Ketika ku mohon kepada Allah kekuatan
Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat
Ketika ku mohon pada Allah kebijaksanaan
Allah memberiku masalah untuk kupecahkan
Ketika ku mohon pada Allah kesejahteraan
Allah memberiku akal untuk berpikir
Ketika ku mohon pada Allah keberanian
Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi
Ketika ku mohon pada Allah sebuah cinta
Allah memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong
Ketika ku mohon pada Allah bantuan
Allah memberiku kesempatan
Aku tak pernah menerima apa yang ku pinta. Tapi aku menerima segala yang kubutuhkan. Do’a ku terjawab sudah.


Senin, 05 September 2011

Untukmu sang Penyemangat

Salam sejahtera dariku untukmu lewat kasih sayang-Nya  yang selalu menghiasi hidup ini. Sholawat beserta salam  selalu terlimpah curahkan pada sang Kekasih Allah yakni Nabi Muhammad  SAW, kepada para keluarganya, kepada para sahabatnya, dan sampailah  kepada kita semua selaku umatnya yang insyaallah selalu setia menjalankan setiap apa yang di perintahkan Rabbnya, dan mentauladani Kekasih Rabbnya.

Apa kabarnya dirimu wahai sang penyemangat? Tak pernah lelah ku menyapamu, mungkin ini adalah pesan terakhir untukmu, soal pesan ku yang kemarin jangan pernah kau menganggapnya  terlalu serius, sekarang aku mengetahui jawaban pertanyaan yang selama ini menggangguku. Mengapa aku bisa perhatian lebih padamu? Aku mengira karena perasaan cinta itu tetapi bukan,,karena kau adalah kakak ku, karena kau adalah seorang kakak, aku menyayangimu karena aku adalah adik kecilmu, aku mencintaimu karena karena kau adalah sang kakak. Terkadang aku meragukan itu. Tapi , aku harus meyakininya. Dan aku harus percaya, bahwa kau memang kakakku, aku tak harus jatuh hati padamu. Seharusnya kau tak melakukan itu sejak dulu, tapi takdir –Nya tlah digariskan dalam buku ku itu. Kisahku memang harus bercerita seperti itu. Sungguh aku sangat bersyukur dengan cerita seperti ini, memberikan aku banyak pelajaran tentang pengendalian diri.

Kini aku tahu siapa dirimu wahai sang penyemangat, kau adalah sang kakak. Yang mencoba ingin menjadi kakak yang terbaik, berusaha untuk menjadi yang selalu terbaik, mencoba dan terus mencoba untuk menjadi yang terbaik. Aku yakin kau bisa. tapi, aku tak yakin kau bisa memahami itu. Entah masih ada keraguan dalam hati ini, apa karena efek aku yang berusaha membencimu? Huft wahai sang penyemangat, maafkan aku. Aku selalu berusaha untuk membencimu agar aku tak terlalu mencintaimu. aku berusaha mengendalikan diri ini dengan hal seperti itu. Karena aku pernah dengar seorang gutu berkata,” apabila kau membenci seseorang bencilah sekedarnya jangan terlalu membencinya pikirkanlah hal baik yang telah orang itu perbuat padamu, apabila kau menyukai seseirang sukaialh sekedarnya jangan terlalu menyukainya pikirkanlah hal buruk yang telah orang itu lakukan terhadapmu”, dan aku selalu ingat pesan Rabb,” boleh jadi apa yang kamu benci itu adalah baik bagimu, dan apa yang kamu suka itu adalah buruk bagimu, Allah Maha Tahu segalanya,sedangkan kamu tidak”
..

Allah memang mengetahui segala yang ghaib, bahkan Allah pun tahu perasaaan yang sedang kita rasakan sekarang.
Wahai sang penyemangat, walau aku tak pernah tahu apa yang kau rasakan tapi Allah Maha Tahu, aku hanayalah manusia biasa yang memiliki sebuah akal, terkadang aku menggunakan akal itu untuk menerka-nerka apa yang sedang kau rasakan.

Sempat terlintas dalam pikiran ini, ‘Ya Rabb aku ingin menghilangkan kau dari pikiranku’ , tapi bagiku  sulit yang ku rasa. Tapi aku jadikan ini sebagai sebuah pelatihan pengendalian diriku, dan aku selalu memberikan sugesti positif pada pikiran ini, supaya tidak mendzolimi dirimu, karena prasangka burukku padamu, supaya aku tak menodaimu karena sikap burukku.

Maafkan aku....

Yang lalu biarlah berlalu biarkan menjadi pemicu kalbu, karena jalan hidup ini masih sangat panjang terbentang dihadapan tak hanya sekedar dunia. Aku akan selalu melihat kedepan dan membiarkan masa lalu itu mengalir dengan berlalu. Aku tahu jalan hidup ini takkan pernah lurus pasti ada salam melewati  sgalanya, tapi Allah Sang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, subhanallah.

Aku yakin kau pun tahu, bahkan kau lebih tahu dari pada diriku. Tapi.....

Bismillahirrohmaanirrohiim

Detik ini aku akan menutup buku itu dan aku akan benar-benar menyimpannya dengan cantik di lemari hatiku dan aku kunci rapat-rapat. Tak akan ada yang bisa membukanya apabila Allah sang Pemilik Hati tak berkehendak.

Terimakasih, wahai sang penyemanagat, aku takkan melupakan jasa-jasamu. Aku takkan pernah melupakan hal yang baik yang kau berikan padaku. Dan aku akan membuang jauh-jauh sikap mu yang membuat hati ini terluka. Semoga tak ada lagi rasa benci dalam dada ini sehingga mmebuat hati ini terluka. Semoga tak ada lagi rasa cinta dalam dada ini padamu sehingga membuat hati in iternodai.

Doaku untukku, untukkmu dan untuk kita semua
Ya Rabb, kami dipertemukan dalam sebuah ketaatan, bersatu dalam perjuangan, meneggakkan syariatMu dalam kehidupan ini. Kuatkanlah ikatan kami semua, tegarkanlah cinta kami, tunjukillah jalan-jalan juang kami. Terangilah dengan cahya-Mu yang tak pernah padam,Engkaulah pelindung dan pembela. Lapangkanlah dada kami dengan karunia iman, dan semoga hati kami selalu bertawakal padamu, sungguh indah apabila hati ini memiliki hati yang tawakal. Hidupkan kami dengan ma’rifatmu matikan kami dalam keadaan syahid dijalanmu.  Ya Rabby bimbinglah kami.

Semoga kita selalu mencintai yang Dicintai Tercinta, karena itu sebagian dari mencintai Tercinta..

Barokallohufikum...





Minggu, 04 September 2011

cahaya

CAHAYA MU
Setelah ku jalani semua terasa sesak di dalam dada. Aku merasa keyakinan ku luntur,kepercayaan diri ku menyurut, entah apa yang sedang membelanggu jiwa ini. Aku merasa hampa, sendiri, menyepi,hilang sudah semua cita ku. Apa yang sedang terjadi pada diri ini, yang dulu penuh dengan canda dan tawa tapi kini hilang ditelan masa. Masa ku kini kian berganti, berlalu semakin cepat. Yang ku rasa kini kegelisahan,kegundahan, keresahan jiwa yang tiada berarti tapi sangat menyakitkan. Apa yang sedang terjadi padad ku???. Aku merasa tertinggal jauh, jauh dan semakin menjauh.
Bergetar hati ini saat kau menyebut nama NYA. Inginku kembali pada Nya,,inginku merasakan kedamaian itu lagi. Kedamaian yang membawaku kembali seperti aku yang baru, aku yang menemukan cahayaMu. Sekarang dengan semua yang aku jalani semakin ku jalani hidup ini semakin aku menemukan setiap hikmah yang tersirat didalamnya, aku mulai merasakan kepercayaan diri ini muncul kembali, keyakinanku kebali dengan penuh kesengguhan hati, karena ini semua terjadi atas kehendakMu. Semua yang ada di dunia ini,semua yang terjadi telah tercatat dalam kitabNya. Kini tugasku adalah menjadi orang yang baru yang akan menjadikan dunia ini menjadi lebih bermakna dengan do’a dan ikhtiar yang semuanya dipanjatkan hanya untuk mencari RidhoNya,kasih sayangNya, dan cintaNya.
Dia begitu indah,sangatlah rugi bagi seorang hambaNya yang menyia-nyiakan hidup di dunia ini hanya untuk bersenang-senang dengan kemewahan. Sangatlah rugi bagi hambaNya yang tidak memanfaatkan waktu untuk bermunajat dan bermuhasabah denganNya. cahayaNya yang begitu luar biasa selalu menerangi setiap hambaNya yang selalu beriman. cahayaNya mengatarkan ku ke dalam kdamaian dan ketenangan. Curahan hati yang ku panjatkan padaNya selalu dia dengar, Dia maha mendengar,maka panjatkanlah setiap do’a karena Dia selalu mengaulkannya. cahayaNya kemilau. Rugu rasanya bila tak menemukan cahaya itu kembali. Kini berkat karuniaNya aku bisa menemukan cahaya itu lagi dan aku merasa hidup kembali, aku merasa terbangun dari tidurku yang panjang. Dia memberikan aku keluarg terbaik yang selalu menyemangatiku, Dia memberikan aku teman-teman terbaik yang selalu memberikan aku motivasi dan dorongan, dan Dia memmberikan aku guru-guru terbaik yang memberikan aku inspirasi. Terimakasih ku ucapkan untukMu yang terkasih. Tanpa Mu disisi,hilanglah sudah jati diriku.
Kuatkanlah kami,,,
Bimbinglah kami….
Tunjukanlah jalanMu itu ya RABB,,,
Dan cahayamu kan selalu ku jaga di hati ini….


                                                Ciamis, 22 maret 2010

Sabtu, 27 Agustus 2011

Untukmu sang Penyemangat

Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Salam hangat untukmu yang selalu disayangi oleh Rabbnya.  Apa kabarnya dirimu wahai penyemangat? Sudah lama aku tak mendengar kabarmu lagi, ada rasa rindu tapi tak ingin jumpa. Akan aku sampaikan rinduku pada Sang maha Pemilik Hati ini, semoga Cinta-Nya selalu menaungimu, kasih sayang-Nya terlimpahkan padamu. Wahai sang penyemangat, ada banyak hal yang kau tidak tahu tentang dirinya, yang sekarang mulai mendambakan mu, mulai bisa menerima dirimu. Tapi, entah apa yang selalu membuat dia merasa sedih ataupun merasa sakit saat mendengar namamu, saat mengingat bayang wajahmu. Hey, sihir apa yang kau gunakan. Seseorang yang sangat membencimu kini kian lama kian mengagumi juga. Maaf atas kelancangan diri ini berkata seperti ini. Sebenarnya bukan ini yang hendak aku ceritakan padamu sekarang. Melainkan yang ingin ku ceritakan tentang perasaanku padamu, kini kian lama perasaanku padamu kian luntur. Entah karena semakin hari semakin aku bisa mengendalikan hati ini, semakin hari aku berlatih utnuk tidak terus memikirkanmu, semakin hari aku selalu memberikan sugesti pada diri ini agar tidak disibukkan dengan perkara tentangmu. Tapi, tetap saja Allah mengujiku dengan datangnya dirimu, hadirnya dirimu dalam bayangan ini. Tapi bagiku semua itu bisa aku jadikan sebuah pelajaran semakin aku mengingatmu semakin aku mengingat Allah, semakin aku rindu dirimu semakin aku merindukan Allah, saat aku ingat dirimu aku takut Allah cemburu, saat aku rindu dirimu aku takut Allah meninggalkanku. Tapi keyakinanku semakin kuat bahwa Allah tidak akan membiarkan hambaNya sendirian, Allah tidak akan membiarkan hambaNya menangis.
Aku sempat bertanya-tanya, mengapa Allah menciptakan makhluk sepertimu? ^_^ kalau dilihat-lihat kau tak setampan romeo, kau juga tak seberani superman, kau tak sejantan gatot kaca. Tapi, ada sesuatu hal yang membuatmu berbeda diantara mereka bertiga. “senyummu”. Maaf bukan karena aku menggodamu dengan pujian seperti ini, tapi sungguh senyumanmu memiliki sejuta pesona, sampai aku iri ingin memiliki senyuman itu. Aku tak peduli pandangan orang tentangku, karena menilai mu seperti ini. Aku ingin memiliki senyuman itu. Hanya itu yang aku inginkan darimu.
Wahai sang penyemangat.
Semoga Allah mengampuni dosa-dosa setiap hamba-Nya. Aku menghargaimu yang ingin menutup diri dari beberapa permata-permata Allah di dunia. Jika itu memang yang terbaik dan tepat untuk kau jalani. Tapi, satu hal yang ingin aku katakan jangan sekali-kali berlaku kasar, lemah lembutlah karena permata-permata itu bukanlah batu yang sangat keras. Janganlah kau lukai mereka dengan caramu yang seenaknya. Berpikirlah sejenak untuk memilih sikap, jangan membuat banyak orang benci padamu lagi. Bagaimana caranya agar kau tahu itu? Aku pun tak tahu.
Aku selalu berharap Allah yang akan menyampaikan pesanku ini padamu. Lewat semilir angin yang sejuk, lewat aliran sungai yang jernih, lewat merdunya lantunan asma Allah. aku harap Allah yang menyampaikan pesanku ini. Aku titipkan surat ini pada Allah untukmu wahai sang penyemangat.
Entah mengapa aku merasa, aku memiliki perhatian lebih padamu. Tapi, setiap kali aku mengenangmu aku merasa aku .........................
Entahlah...........
Aku belum bisa menutup rapat-rapat kunci ini, masih saja tetap ada yang bolong. Maafkan aku.

Wassalamu’alaikum...

Jumat, 26 Agustus 2011

all is well

Semuanya kan baik-baik saja….
Kini ku sendang meratapi dan merenungi setiap masalah yang sedang aku jalani, entah akan berujung seperti apa aku pun belum menemukannya. Aku hanya ingin aku tetap mengenali sikap-sikapku dalam menghadapinya,jangan sampai aku melampui batas kewajaranku.
Hmm,,,apa yang aku rasakan sekarang yach??
Apa aku harus senang?,sedih?, gembira?,sengsara? Dengan semua masalah yang aku alami. Tapi, aku harus menghadapinya dengan senyuman^_^.
Tersenyumlah walau aku terus-terusan merengek-rengek pada Tuhanku. Setiap aku ada masalah aku selalu ingin mengadu, apa aku salah hanya mengadu pada Tuhanku dan teman-temanku??
Yang jelas aku selalu mengadu pada Tuhanku,sambil menangis dan merengek-rengek menangis tersedu-sedu, memohon pertolongan dan meratapi dosa-dosa yang tlah lalu maupun yang akan datang.
Apakah aku sudah menemukan jalan keluar itu ataukah aku tidak merasakannnya???
Kini aku hanya bisa menjalaninya dengan sabar dan rasa syukur. Apapun yang terjadi itu sudah kehendakNya. Aku tak bisa mengelak. Aku harus berusaha.
Mmm,,,aku hanya bisa bergumam,,ckckckkckckck
Pusinglah pala ku nie,,but aku harus bangkit.
Aku gak boleh berdiam diri,,^_^ aku harus bergerak, apa yang harus aku usahakan terlebih dahulu yach???
Takutnya ini salah itupun salah..nantinya serba salah. Ayolah ini hidupku hanya aku yang bisa menghendel semua kisah hidupku sesuai yang ada diskenariokan oleh Tuhanku. Aku harus mnejalani scenario ini dengan sabar dan rasa syukur. Karena dibalik semua ini ada terdapat banyak hikmah dan hidayah yang dahsyat lluar biasa. Tapi, aka nada banyak tantangan dan rintangan yang kan datang mengahampiri untuk menguji kesungguhanku dalam menjalani hidup ini karena Allah.
Fiuh sedikit lega,,mencurahkan segala kata-kata yang ada dalam otak dan hati dikeluarkan secara gamblang dalam tulisan ini.
Okelah sekarang aku hanya bisa menunggu dan menunggu, tapi selain itu aku harus menjemput mimpi-mimpi yang akan datang bertubi-tubi padaku,,hohoho…delicious..
Okelah kalau begitu, hadapi hidup ini penuh dengan senyuman dan sambut dengan kebahagiaan. So, jalani dengan sabar. Aku pasti akan mendapatkan al fath,,sebuah kemenangan..amin ya rabb..

                                                        Ciamis, 4 juli 2010