Senin, 05 September 2011

Untukmu sang Penyemangat

Salam sejahtera dariku untukmu lewat kasih sayang-Nya  yang selalu menghiasi hidup ini. Sholawat beserta salam  selalu terlimpah curahkan pada sang Kekasih Allah yakni Nabi Muhammad  SAW, kepada para keluarganya, kepada para sahabatnya, dan sampailah  kepada kita semua selaku umatnya yang insyaallah selalu setia menjalankan setiap apa yang di perintahkan Rabbnya, dan mentauladani Kekasih Rabbnya.

Apa kabarnya dirimu wahai sang penyemangat? Tak pernah lelah ku menyapamu, mungkin ini adalah pesan terakhir untukmu, soal pesan ku yang kemarin jangan pernah kau menganggapnya  terlalu serius, sekarang aku mengetahui jawaban pertanyaan yang selama ini menggangguku. Mengapa aku bisa perhatian lebih padamu? Aku mengira karena perasaan cinta itu tetapi bukan,,karena kau adalah kakak ku, karena kau adalah seorang kakak, aku menyayangimu karena aku adalah adik kecilmu, aku mencintaimu karena karena kau adalah sang kakak. Terkadang aku meragukan itu. Tapi , aku harus meyakininya. Dan aku harus percaya, bahwa kau memang kakakku, aku tak harus jatuh hati padamu. Seharusnya kau tak melakukan itu sejak dulu, tapi takdir –Nya tlah digariskan dalam buku ku itu. Kisahku memang harus bercerita seperti itu. Sungguh aku sangat bersyukur dengan cerita seperti ini, memberikan aku banyak pelajaran tentang pengendalian diri.

Kini aku tahu siapa dirimu wahai sang penyemangat, kau adalah sang kakak. Yang mencoba ingin menjadi kakak yang terbaik, berusaha untuk menjadi yang selalu terbaik, mencoba dan terus mencoba untuk menjadi yang terbaik. Aku yakin kau bisa. tapi, aku tak yakin kau bisa memahami itu. Entah masih ada keraguan dalam hati ini, apa karena efek aku yang berusaha membencimu? Huft wahai sang penyemangat, maafkan aku. Aku selalu berusaha untuk membencimu agar aku tak terlalu mencintaimu. aku berusaha mengendalikan diri ini dengan hal seperti itu. Karena aku pernah dengar seorang gutu berkata,” apabila kau membenci seseorang bencilah sekedarnya jangan terlalu membencinya pikirkanlah hal baik yang telah orang itu perbuat padamu, apabila kau menyukai seseirang sukaialh sekedarnya jangan terlalu menyukainya pikirkanlah hal buruk yang telah orang itu lakukan terhadapmu”, dan aku selalu ingat pesan Rabb,” boleh jadi apa yang kamu benci itu adalah baik bagimu, dan apa yang kamu suka itu adalah buruk bagimu, Allah Maha Tahu segalanya,sedangkan kamu tidak”
..

Allah memang mengetahui segala yang ghaib, bahkan Allah pun tahu perasaaan yang sedang kita rasakan sekarang.
Wahai sang penyemangat, walau aku tak pernah tahu apa yang kau rasakan tapi Allah Maha Tahu, aku hanayalah manusia biasa yang memiliki sebuah akal, terkadang aku menggunakan akal itu untuk menerka-nerka apa yang sedang kau rasakan.

Sempat terlintas dalam pikiran ini, ‘Ya Rabb aku ingin menghilangkan kau dari pikiranku’ , tapi bagiku  sulit yang ku rasa. Tapi aku jadikan ini sebagai sebuah pelatihan pengendalian diriku, dan aku selalu memberikan sugesti positif pada pikiran ini, supaya tidak mendzolimi dirimu, karena prasangka burukku padamu, supaya aku tak menodaimu karena sikap burukku.

Maafkan aku....

Yang lalu biarlah berlalu biarkan menjadi pemicu kalbu, karena jalan hidup ini masih sangat panjang terbentang dihadapan tak hanya sekedar dunia. Aku akan selalu melihat kedepan dan membiarkan masa lalu itu mengalir dengan berlalu. Aku tahu jalan hidup ini takkan pernah lurus pasti ada salam melewati  sgalanya, tapi Allah Sang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, subhanallah.

Aku yakin kau pun tahu, bahkan kau lebih tahu dari pada diriku. Tapi.....

Bismillahirrohmaanirrohiim

Detik ini aku akan menutup buku itu dan aku akan benar-benar menyimpannya dengan cantik di lemari hatiku dan aku kunci rapat-rapat. Tak akan ada yang bisa membukanya apabila Allah sang Pemilik Hati tak berkehendak.

Terimakasih, wahai sang penyemanagat, aku takkan melupakan jasa-jasamu. Aku takkan pernah melupakan hal yang baik yang kau berikan padaku. Dan aku akan membuang jauh-jauh sikap mu yang membuat hati ini terluka. Semoga tak ada lagi rasa benci dalam dada ini sehingga mmebuat hati ini terluka. Semoga tak ada lagi rasa cinta dalam dada ini padamu sehingga membuat hati in iternodai.

Doaku untukku, untukkmu dan untuk kita semua
Ya Rabb, kami dipertemukan dalam sebuah ketaatan, bersatu dalam perjuangan, meneggakkan syariatMu dalam kehidupan ini. Kuatkanlah ikatan kami semua, tegarkanlah cinta kami, tunjukillah jalan-jalan juang kami. Terangilah dengan cahya-Mu yang tak pernah padam,Engkaulah pelindung dan pembela. Lapangkanlah dada kami dengan karunia iman, dan semoga hati kami selalu bertawakal padamu, sungguh indah apabila hati ini memiliki hati yang tawakal. Hidupkan kami dengan ma’rifatmu matikan kami dalam keadaan syahid dijalanmu.  Ya Rabby bimbinglah kami.

Semoga kita selalu mencintai yang Dicintai Tercinta, karena itu sebagian dari mencintai Tercinta..

Barokallohufikum...





Tidak ada komentar: