Selasa, 06 November 2012

cahaya anugerah


Aku dan Rumah kedua ku

Beginilah luka-liku aku berada di dunia dakwah. Ingatlah diantara kitanya terdapat suatu perbedaan, tapi jangan kau lupakan dengan perbedaan itu kau akan mulai mencari persamaannya. Mulailah kau akan menerima perbedaan itu dalam suatu persamaan. Cobaan yang paling berat yang aku hadapi saat ini adalah melawan hawa nafsu ku sendiri, disisi lain aku tak bisa menerima cercaan dari orang lain terhadap diri ini. Dan disisi lain aku harus bisa menerima itu semua, karena mereka mencerca atau berprasangka karena ulah ku sendiri. Kini saatnya aku utarakan sebuah pengakuan dari hati, diri ini begitu banya khilaf dan salah.
“aku begitu banyak salah, dan aku memang tak sebagus kalian”
“aku pun menjauh karena aku tak ingin megotori hati kalian”
Dari perkataan itu aku dapati sebuah pernyataan yang memang bisa di katakan benar, dengan sikap yang khilaf dan terkadang salah, bercermin diri, aku memang tak sebagus yang lain, yang bisa menjaga dirinya dari godaan syetan yang terkutuk.
Jauhilah aku tapi jangan kau jauhi medan dakwahmu.
Terimakasih ya Rabbi, lewat tangan-tangan lembut mereka kau tunjukkan jalan yang lurus itu. Sempat aku berdoa “ya Allah luruskanlah jalan yang aku tempuh, saat aku belok maka luruskanlah pada jalan yang benar ”, Allahu Ma’i, Allahu nadziri, Allahu syahidi, Allah Melihatku, Allah Bersamaku, Allah selalu menyaksikanku. Dengan keyakinan itu, keteguhan hati, Allah pun mengabulkan doaku, subhanallah
Nyatalah sudah kehendak Allah, dan kebenaran memang selalu datang dari Allah.
Dengan peringatan yang diberikan oleh Mu lewat tangan-tangan mereka ya Allah, aku akan berusaha memperbaiki diri.
“Sekuat apapun kau membela, jikalau kau salah maka perbaikilah”
Pergi, menghilang bisa saja itu sebuah solusi, jikalau kau pergi dengan untuk mencari rahmat-Nya.
Tapi jikalau kau pergi, menghilang bukan karena itu, maka kembalilah karena disini kau pun akan mendapatkan pelajaran. Bertahanlah dengan nama Tuhanmu. Luruskan niatmu untuk mengagungkan kalimat Allah. Bukankah kau datang kemari atas dasar panggilan Allah dan kehendak Allah. Kini saatnya diri ini bermuhasabah diri, meratapi setiap kata yang terucap, sikap dan tingkah laku yang tak berkenan di mata Mu ya Rabb dan di mata-mata hamba-hambaMu.
Pedih rasanya disaat seseorang sudah tak merasa nyaman lagi karena keberadaanku yang membuat kotor ruangan ini. Ingin pergi dan menghindar karena malu. Karena diri ini tlah menodai.
Tapi ketahuilah itu bukan solusi yang tepat. Solusi yang tepat adalah membersihkan noda dari ruangan itu, dengan keyakinan untuk merubahnya lebih cantik, dan tertata rapih, menjaganya agar tak kotor lagi, dan menjaga diri untuk tidak menodai lagi. Adakalanya kita harus bertahan dengan memperbaiki semuanya, bukan malah mundur dan menghindar karena takut, takut itu terulang kembali. Sesungguhkan ketakutan itu hanyalah semu, nyatalah sebuah keberanian. Berani berbuat maka berani bertanggung jawab, bukanlah menghindar. Kau sudah melangkah terlalu jauh, dan tengoklah kau takkan mudah bisa kembali lagi ke belakang. Tataplah didepanmu masih ada jalan panjang yang menanti dirimu untuk kau langkahkan kakimu diatasnya.


Semoga kau mendapat pelajaran.

Jumat, 05 Oktober 2012

Cahaya untukmu


Untukmu kakak…



Aku menghargai apa yang kau berikan terhadapku atau terhadap orang lain. Aku bangga padamu karena nampaknya dimata orang itu kau begitu baik dan bersahaja, kau begitu pengertian dan perhatian, kebaikanmu begitu tulus dan tak dibuat-buat, sikapmu memang sudah seperti itu seharusnya.
Menopang segala hal yang ada, membimbing dalam sebuah beranda ketenangan. Kau memang baik, kebaikan mu tiada tara, selagi kau masih bisa kau kerjakan.

Setiap orangnya memiliki kelebihan dan setiap orangnya memiliki kekuangan, kau pun takkan pernah lepas dari kekuranganmu, walau terkadang kekurangan itu harus ditutup tapi tanpa disengaja pun kekurangn itu akan nampak dengan sendirinya.

Ujian dan coabaan akan senantiasa terjadi untuk menguji diri dan ketaqwaan.

Terkadang kebaikan yang kau berikan dimata orang lain bisa saja itu sebuah kesalahan, karena mungkin kau memberikan kebaikan itu bukan pada tempatnya, sehingga menimbulkan fitnah juga.
Wahai kakak, aku menulis ini bukan berarti aku ingin membuatmu marah, ataupun kecewa, ataupun membuat kau merasa terpojokkan. Tapi terkadang kau pun harus bisa melihat, mendengar, dan 
merasakan setiap detak jantung dunia ini.

Kau sudah dewasa, kau begitu bijak,

Tapi, ku harap pabila datang padamu seorang pemberi peringatan dengarkanlah dengan baik, karena pemberi peringatan itu tak pernah ada niatan untuk menjatuhkanmu, semuanya atas demi kebaikanmu pula.

Aku tahu tak semestinya aku berlaku seperti ini, tapi aku merasa terganggu dengan apa-apa yang menyangkut tentang dirimu, mereka menumpahkannya padaku utnuk mencari solui yang belum pernah aku dapati, tapi bukan apa-apa. Jujur aku pun merasa terganggu dengan apa yang selalu nampak padamu. Sekali lagi aku tegaskan pemberi peringatan itu semata-mata ingin memberikan yang terbaik untukmu, apa kau bisa peduli itu???


Kamis, 13 September 2012

ali dan fatimah ala al- azhar


Semoga cerita ku menginspirasi...
Aku dapati cerita ini dari adik sepupuku yang bersekolah di Al Azhar. Dia bercerita tentang kakak kelasnya. Adikku bercerita pada saat kami akan melaksanakan shalat id, bercerita dihiasi takbir yang berkumandang sangat indah.
Inilah ceritanya.
---
Seorang gadis bernama Kristi, dia lahir di lingkungan keluarga nasrani. Tetapi, hanya dia sendiri yang beragama Islam. Ceritanya pada saat sang ibu sedang dalam keadaan hamil Kristi anaknya, ibunya  bermimpi bertemu dengan seorang kakek. Lalu kakek itu berkata pada sang ibu, “ Masukkanlah anakmu yang satu ini ke dalam agama Islam!, karena dengan begitu itu akan memperlancar rezekimu.” Begitulah ucap sang kakek. Sampai akhirnya setelah Kristi lahir ke dunia ini ibunya langsung mengislamkan Kristi. Padahal dari mulai nenek moyangnya sampai keturunannya itu beragama Nasrani, tetapi Kristi sajalah yang beragamakan Islam. Untuk mengenalkan Islam kepada Kristi, ibunya mencari seorang guru ngaji untuk Kristi agar menjadi seorang Islam. Bahkan pada saat adzan shalat berkumandang ibunya selalu mengingatkan Kristi untuk melaksanakan ibadah shalat.
Pada saat idul fitri tiba, ibunya menyarankan Kristi untuk melaksanakan hari raya bersama sahabat-sahabatnya. Begitupun juga pada saat ibunya melaksanakan natal, Kristi selalu di izinkan bermain bersama sahabat-sahabatnya. Intinya sang ibu tak ingin mengganggu kebahagiaan Kristi di hari raya Idul Fitri dan tidak menyarankan kristi untuk ikut dalam perayaan natal, karena ibunya tahu betul bahwa Kristi tak seagama dengannya. Maka dari itu mereka saling menghormati dalam menjalankan peribadahan.

Kristi bersekolah di Al Azhar, dia memiliki teman kelas yang bernama Galih. Galih ini adalah seorang anak baru gede yang mulai jatuh hati pada Kristi sejak kelas 7.
Waktu di kelas 7, Galih berniat untuk menyatakan perasaannnya pada Kristi, tapi Galih mengurungkan niatnya dan beralasan karena mereka masih kecil, belum pantas untuk berpacaran. Beranjak ke kelas 8, Galih berniat kembali untuk menyatakan perasaannya pada Kristi, tapi niat dia tak terwujud karena beralasan kelas 8 waktunya belajar dengan rajin, karena sebentar lagi akan naik ke kelas 9. Beranjak ke kelas 9, Galih mencoba memantapkan kembali niatnya untuk menyatakan perasaannya pada Kristi, tapi ternyata kembali lagi niat itu tak terwujudkan, Galih mengurungkan niatnya kembali karena ini kelas 9 saatnya harus fokus pada ujian negara. Akhirnya Galih tak mewujudkan niatnya kembali. Sampai akhirnya Galih dan Kristi beranjak ke kelas 10. Mereka masih bersekolah di Al Azhar. Setiap naik tingkatan sekolah galih selalu berniat untuk menyatakan perasaannya sampai akhirnya niat tersebut tak pernah terwujud karena berbagai alasan yang mendukung utnuk tidak menyatakan perasaannya.
Tibalah mereka beranjak dewasa, melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi bukan lagi sebagai siswa tapi mahasiswa. Galih masih tetap setia bertahan memendam perasaannya sampai pada bangku sekolah. Walau kini mereka berdua tak ada dalam satu perguruan tinggi, tapi Galih tetap bisa mencari informasi tentang Kristi karena Galih memiliki teman yang satu kampus dengan Kristi.
Selepas selesai menjalankan pendidikan di perguruan tinggi, Kristi bekerja di salah satu perusahaan yakni di Bank Indonesia, dan Galih pun menjadi salah satu karyawan di perusahaan yang sama dengan Kristi.

Annisa adalah teman dari Kristi dan Galih, dan dia tahu betul bahwa Galih sangat mencintai Kristi. Annisa sangat gereget sama Galih karena cintanya tak pernah tersampaikan. Sampai akhirnya Annisa bertanya pada Kristi, “ Kris, kamu kenal kan sama Galih temen sekolah kamu dulu?”.. Kristi menjawab, “ um, ya aku kenal memangnya kenapa?”.. “ kamu tahu gax sieh, dia itu suka sama kamu!” ucap Annisa. Kristi tersontak kaget, “ sejak kapan?” ucap Kristi. “ Sejak kelas 7 SMP!” jawab Annisa. Kristi menjawab,” sebenarnya aku juga suka sama dia sejak kelas 7 SMP.”
Pada akhirnya Annisa mempertemukan Kristi dan Galih. Kemudian Kristi dan Galih menjalin hubungan selama dua minggu selepas itu hubungan mereka terjalin sampai kepelaminan dan selamanya mereka menjalin hubungan itu.

Inilah suratan takdir yang digariskan Allah untuk mereka berdua, dapatkah kau mengambil pelajaran dari kisah ini???


Selasa, 14 Agustus 2012

Surat untuk Sang Kakak…



Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang.
Salam sejahtera untuk kakak,
Apa kabar hatimu kak? Sudah lama kita tak saling jumpa, dan tak saling bertukar pikiran lagi. Rindu rasanya ingin berbagi cerita denganmu. Tapi kini jarak dan waktu memisahkan kita berdua. Tapi semoga silaturahmi kita tetap terjalin dengan adanya surat ini. Kakak ingatkah kau saat kita dulu jumpa banyak sekali pelajaran yang aku dapat darimu.
Kau mengenalkan aku pada Tuhan kita. Rabb semesta alam. Kau mengajari ku segala hal. Mulai dari tersenyum sampai aku harus belajar ikhlas. Kau tahu tidak banyak hal yang aku alami pasca bertemu denganmu. Its amazing for my life. Aku menemukan banyak sekali keajaiban Tuhan yang Dia berikan.
Tapi terkadang aku selalu merasa sendiri.
Aku selalu yakin Allah selalu menemani ku, dan kedua malaikat itu selalu mendampingiku. Tapi, mereka goib.
Cukuplah Allah yang ada di hati ini. Bahkan Allah selalu meyakinkan hamba-Nya bahwa Dia lebih dekatdari urat nadi hamba-Nya. Dan aku yakin itu. Karena pintu yang tlah Dia bukakan sehingga aku mendapati mu dihadapanku dan kau ulurkan tanganmu. Mengajakku mencari cahaya-Nya. Menggenggam erat tanganku agar aku tak terjatuh. Aku berada disampingmu, saat aku menatapmu senyuman mu selalu menghiasi wajahmu.
Kakak, hendak kau bawa aku kemana?
Kau membawaku dengan berlari-lari kecil. Tibalah disebuah bangunan besar kau hentikan langkahku. Kau menatapku dan hanya senyuman yang kau lontarkan. Kau melepaskan genggaman tanganku. Dan berjalan ke depan pintu itu, kau menengadah menatap langit kau pejamkan mata, menghembuskan nafas yang panjang. Kau memegang daun pintu itu dengan kedua tanganmu,perlahan kau membuka pintu itu.
Rasa penasaranku muncul, dan aku mendekati kakak dengan perlahan-lahan. Aku berdiri dibelakang kakak dan hendak menengok ke dalam pintu itu. Tapi, entah aku tak berani melihatnya lebih dekat aku hanya berada satu meter di belakang kakak.
Saat pintu itu terbuka, kilauan cahaya menyilaukan mataku, aku tutup mataku dengan tangan kiriku hingga mataku terpejam. Seketika pintu itu tertutup kembali. Saat aku buka mataku, sudah tak kudapati dirimu kak. Apakah kau masuk ke dalam pintu itu.
Tapi mengapa kau?
Meninggalkanku?
Aku tengok ke arah kiri dan kanan, hendak mencari mu. Tapi tak aku dapati mu disini. Aku hanya dapati pintu itu tepat berada dihadapanku. Aku bertekad untuk melangkah mendekati pintu itu, aku kerahkan semua keberanianku. Perlahan aku langkahkan kakiku, hingga akhirnya aku tepat berada di hadapan pintu itu.
Aku mengangkat tanganku, dan berusaha memegang daun pintu itu dengan kedua tanganku, entah mengapa tangan ini bergemetar, dan dadaku berguncang keras. Aku atur nafasku dengan baik agar aku merasa tenang. Aku menarik nafas panjang dan mengeluarkannya dengan perlahan, pertanda aku siap. Aku menengadah ke langit, menghembuskan nafas yang panjang dan aku memjamkan mata. Perlahan aku buka pintu itu. Angin kencang menembus tulang ku, tapi aku berusaha langkahkan kakiku kedalam. Brughhhh….pintu itu tertutup kembali.
Perlahan aku bukakan mataku.
Aku langsung terperanjat dari tidurku. Ternyata aku hanya bermimpi. Aku dapati diriku sedang berada dalam kasur yang empuk. Nafasku tak karuan dan aku berusaha mengatur nafas ku dengan baik. Aku menarik nafas panjang dan aku keluarkan perlahan.
Astagfirullah.
Aku langsung bergegas ke kamar mandi hendak berwudhu. Sungguh mimpi yang…………..

Nyatakah dirimu,,wahai kakak?

Ciamis, 10 Juni 2012
08.21 pm

Selasa, 31 Juli 2012

Cahaya untuk mu


Cobalah

Entah apa yang ada dalam pikiranmu, kau seakan mengiyakan tapi hati berkata tidak.
Wahai kau,mengapa kau berbuat seperti ini..
Menyesali pilihan yang telah kau pilih, mengeluh saja tanpa berbuat
Entah betapa kejamnya diriku, aku bisa saja menjulukimu si picik yang pintar
Kau berkata tak sesuai dengan hatimu.
Sebenarnya apa yang kau mau?
Ingin selalu dimengerti tapi kau tak sadari kau pun tak pernah mengerti
Ingin selalu dipahami tapi kau tak sadari kau pun tak pernah pahami
Kau mungkin rasakan aku sungguh egois,tapi kau pun egois
Selalu aku ingin bertanya mengapa kau berbuat seperti ini.
Kau seakan menatapku seorang lawan saat aku dapat menentangmu,
Tatapan kesal kau ekspresikan dengan diam.
Apa kau selalu ingin dimengerti???? Sampai kau lupa akan orang disekitarmu yang membutuhkan pengertian mu pula.
Wahai diriku, semua hal yang ada pada dirimu jangan kau tunjukkan dengan semua keangkuhanmu, kau tak pantas merasa angkuh.
Wahai diriku kini saatnya kau memperbaiki  diri, tak ada kata yang seindah kata yang mengandung kebaikan.
Maafkan diri ini yang telah menilaimu seperti ini, karena aku ingin kau dapat mengerti dan pahami.
Aku takkan memaksa mu untuk berbuat semauku, berbuatlah sesuka hatimu. Tetaplah pada jalur kebaikan mu.


Kindness a bee



Senin, 23 April 2012

cahaya ibu



Ku temukan secercah cahaya di pangkuan mu bu,
Andai ku bisa putar kembali waktu ku ke masa kecil,
aku takkan pernah membuatmu terbangun pada malam hari karena tangisan ku.
Tapi, tak pernah kau tunjukkan wajah lelah karena rengekanku, kau malah tersenyum dan berkata,” wuah anak ibu sudah bangun!”. Senyuman yang indah.
Aku pun takkan membasahi tubuhmu dengan air kencingku yang bau.
Tapi, tak pernah kau tunjukkan wajah kesal karena ulahku itu, kau malah tersenyum dan berkata,” wuah anak ibu pipis, ibu ganti popoknya yach!”. Senyuman yang indah.
Aku pun takkan merengek pada saat aku lapar dan haus.
Tapi,tak pernah kau menutup telingamu karena tangisanku yang mengganggu aktivitasmu, kau malah tersenyum dan berkata,” wuah anak ibu lapar yach, sebentar yuach ibu ambilkan makanan untuk mu dan ibu akan menyuapimu, tunggu ibu yach.” Senyuman yang lagi-lagi sangat indah.
Bu cukupkan ku bisa mebalas apa yang telah kau berikan selama ini.
Kini aku tlah beranjak dewasa, aku mulai mencari jati diriku seutuhnya. Setiap aku pulang terlambat kau sangat mencemaskanku, karena aku tak mengabarimu sebelumnya. Kau begitu marah karena khawatir akan diriku. Maafkan aku bu.
Saat kau sedang di rujung masalah, sedikit demi sedikit kau menceritakannya padaku, maaf bu aku hanya bisa menjadi pendengar setiamu saja, sebagai seorang anak aku belum terbiasa menghadapi masalah orang dewasa sehingga aku belum bisa memberikan solusi padamu. Tapi, dengan semangatnya kau mencari solusi itu, karena aku tahu saat kau mencurahkan isi hatimu, itupun sudah menjadi solusi karena hatimu sedikit demi sedikit menjadi tenang.
Terimakasih bu, atas apa yang sudah kau perjuangkan untukku, kau bekerja membantu ayah membiayai hidup keluarga, tak pernah kau tunjukkah wajah lelah mu, hanya semangat yang kuat yang aku lihat darimu.
Kau begitu berharap memiliki anak-anak yang sukses. Yang menjadi suatu kebanggaan. Kau pun membutuhkan anak-anak yang sholehah yang berbakti kepada orang tuanya dan tak pernah mengecewakan orang tuanya.
Terimakasih bu, atas perjuangan mu selama ini. Dini hari kau sudah terbangun, menanak nasi, lalu kau segera mencuci piring yang kotor. Selepas itu kau memasukkan baju-baju kotorku kedalam mesin cuci. Pekerjaan di pagi hari selalu terlihat rapih dikerjakan olehmu. Pukul 07.30 kau bersiap-siap berpakaian rapih hendak pergi ke kantormu. Pergi ke sekolah menengah pertama dimana aku bersekolah dulu, kau bekerja disana sebagai kepala tata usaha. Kau begitu bersahaja, banyak kawan yang kau dapat disana, tak hanya kawan bahkan saudara kau pun dapat. Selepas bekerja kau pulang dengan segera. Selepas pulang kalu langsung membantu ayah di toko. Apakah kau tak pernah merasa lelah? Sempat suatu ketika kau terbaring lemas, kata dokter ibu terlalu memporsir tubuhnya karena banyak bekerja. Tapi, ibusuka bandel walau tubuhnya lemas dia masih saja mengerjakan pekerjaan rumah. Tapi, dengan kesungguhan hati karena ibu tak ingin terus-terusan sakit akhirnya ibu sembuh dan beraktivitas seperti biasanya. Sangat risih mendengarnya pada saat penyakit asmanya kambuh. Membuat keluarga ku cemas, tapi ibu begitu bersemangat maka dari itu ibu selalu cepat sembuh.
Terimakasih ibu.
Maafkan aku, aku belum sepuhnya menjadi anak yang kau inginkan. Aku tahu aku bukanlah anak yang baik seutuhnya, tapi aku akan berusaha menjadi anak yang benar-benar seutuhnya. Suatu hari aku akan membuatmu bahagia, walau aku tak bisa memberikan apa-apa seperti apa yang kau berikan padaku. Tapi, yakinlah dan doakanlah aku bu, aku akan berjuang sungguh-sungguh agar aku dapat membahagaikanmu.
Maafkan aku bu, mungkin sekarang aku terlalu aktif di luar, sampai-sampai pekerjaan rumah yang harus aku kerjakan terbengkalai, maafkan anakmu yang susah diatur ini. Maafkan anakmu yang membandel ini. Tapi, percayalah bu, aku akan menjaga nama baik keluarga, aku akan membahagiakanmu dengan semua kemampuan yang aku miliki.
Tiada kata terucap seindah kata kasih sayang kau curahkan untuk anak-anakmu bu, sebuah lagu yang akan aku lantunkan untuk mu sebagai rasa terimakasih atas kasih sayangmu.
Surga di Telapak Kakimu
(Gita G.)
Ku nyanyikan sebuah lagu untukmu ibu
Sebagai wujud terimakasih ku kepadamu
Tanpa lelah kau berjuang membesarkanku
Berikan yang terbaik untukku.
Izinkanlah tanganmu ku cium
Dan ku bersujud dipangkuanmu
Temukan kedamaian di hangat pelukmu
Didalam hati ku yakin serta percaya
Ada kekuatan doa yang engkau berikan
Lewat Tuhan membuat semangat bila diri ini rapuh
Dan tiada berdaya
Ada surga ditelapak kakimu
Betapa mulianya dirimu
Buka pintu maafmu saat ku lukai hatimu
Ada surga ditelapak kakimu
Betapa besar arti dirimu
Hanya lewat restumu terbuka pintu ke surga
Kasih sayangmu begitu tulus kau cahaya dihidupku
Tiada seorangpun yang dapat menggantimu.
                                      Kasih ibu sepanjang masa...
Doa untukmu dari ku
Allohummagfirli dunubi waliwalidayya warhamhuma kama robbbayani shoghiro. Ya Allah ampunilah dosa hamba dan dosa kedua orang tua hamba, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil.
Ya Rabb lewat tangannya kau berikan lambaian yang lembut, lewat tutur katanya kau berikan kata yang tulus, lewat kasih sayannya kau berikan cinta kasihMu. Sungguh penciptaanMu sangat luar biasa, kau menciptakan malaikat untukku didunia. Yang rela berkorbanagar anak-anaknya bersahaja. Ya rabb berikanlah kasih sayang padanya seperti beliau memberikan kasih sayangnya padaku, muliakanlah beliau di dunia maupun di akhirat.
Ya rabb tiada kata seindah ayat-ayat cintamu, yang selalu terlukis di raut wajah seorang ibu yang tak pernah lelah menyayangi anak-anaknya. Yag tak pernah lelah berdoa untuk keselamatan keluarganya. Yang tak pernah lelah bekerja utnuk kesejahteraan keluarganya, rahmatilah beliau ya Rabb. Berikan cinta kasihMu padanya kepada ia yang lembut, tegar dan selalu tersenyum.
Ya rabb lindungilah kami.
Ibu kau cahaya dihidupku, kau berikan cinta setulus jiwamu. Yang menjaga aku yang mencintai ku, yang menyayangiku setulus jiwamu.
SELAMAT HARI IBU

Kindness a bee
22 Desember 2011

Minggu, 04 Maret 2012

cahaya aku

MENJADI DIRIKU SUTUHNYA
Aku memang bukan wanita yang sempurna seperti wanita-wanita yang lain. Tapi aku juga memiliki suatu kelebihan yang selalu menyemangatiku. Aku juga memiliki kekurangan untuk bisa berintrospeksi diri. Semua yanga aku inginkan dan aku harapkan tak semudah yang aku dapatkan. Semua di awali dengan sebuah perjuangan yang luar biasa. Pernah aku mendengar pesan dari seorang sahabat ’Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan dan harapkan melainkan Allah memberikan apa yang kita butuhkan”. Seperti itulah yang selama ini aku jalani.. aku adalah aku yang selalu mencari dan mencari siapa diriku ini sebenarnya. Aku adalah aku yang tak pernah patah semangat untuk menempuh hidup yang penuh rintangan ini. Terkadang aku selalu mengeluh tapi itu semua dapat aku lalui karena disampingku ada sahabat-sahabat ku yang selalu memberiku semangat. Mereka menjadikan aku sebagai diriku, diriku yang seutuhnya..mereka membuat aku menjadi seperti kupu-kupu yang baru lepas dari cangkangnya. Mereka mengenalkan ku pada Tuhan yang menciptakan ku. Tuhan itu adalah ALLAH..mereka mengenalkan ku padaNya,,mereka mengajarkan aku bagaimana agar aku dapat mendekatinya,mencintainya, menyayanginya,seperti Dia mencintai dan menyayangi semua hambaNya. Kini aku sudah menemukan cahaya kasih yang diberikan oleh Nya. Dia begitu baik padaku,,setiap do’a yang aku panjatkan sedikit demi sedikit Dia mengabulkannya. Apapun yang aku minta selalu Dia berikan.
Aku sudah bisa menjadi diriku seutuhnya, karena ALLAH.
Karena ALLAH ku memiliki orang tua yang peduli pada ku
Karena ALLAH ku memiliki keluarga yang mengerti aku
Karena ALLAH aku dapat memiliki sahabat
Karena ALLAH aku dapat berkumpul dengan orang yang sholeh,,
Karena ALLAH aku mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat dari guru-guru ku.
Karena ALLAH aku dapat bertahan hidup,,dengan kekuatan yang Dia berikan untukku.
Begitu indahnya dapat mengenal diri sendiri karena ALLAH,,aku dapat mengenal sahabat-sahabat ku, aku dapat mengenal guru-guru ku…
“satu hal yang paling indah yang ada di dunia ini yaitu pada saat apa yang kita mimpikan dapat terwujud”,,
Kini aku akan menjadi diriku sutuhnya….
Menjadi aku yang baru
Menjadi aku yang penuh dengan semangat baru
Menjadi aku yang memiliki karisma yang kuat..
Aku kamu kita semua pasti bias..
Yakinkan dirimu utnuk menjadi yang terbaik..
Karena ALLAH pasti memberikan yang terbaik bagi umatnya..
Tapi satu hal yang harus aku sadari, aku tak seperti mereka. Tapi keadaan seperti memaksaku untuk menjadi seperti mereka. Sekarang yang aku pertanyakan, apakah mereka bisa menerimaku, aku yang seperti ini, seutuhnya aku seperti ini?. Aku adalah wanita biasa yang haus akan ilmu dan lapar akan pengalaman hidup. Inilah aku kawand, kalian tak bisa memaksa aku tuk menjadi seperti kalian. Kamu adalah kamu, dan aku adalah aku. Kita punya jalan masing-masing untuk menempuh tujuan yang sama. Aku titipkan pada kalian untuk terus mengingatkan aku pabila diriku ini berbuat salah. Jangan jauhi diriku karena kesalahan yang tlah aku perbuat. Tegurlah aku kenapa aku melakukan sebuah kesalahan, rangkullah aku untuk membawa ku ke jalan kebenaran. Karena Allah aku dipertemukan dengan kalian. Maaf aku tak bisa menjadi seperti kalian,, karena aku beginilah adanya, menjadi diriku yang seutuhnya dan sebenarnya adalah salah satu hal yang membuat aku nyaman. Walau kalian tak nyaman dengan sikapku, aku harap kalian dapat memahaminya dan aku berusaha untuk memahami kaian juga, dan mengerti. Dengan kesabaran yang aku miliki aku bisa memahami kalian. Bantulah aku, kawand. Untuk menjadi diriku seutuhnya.
                                                              Ciamis, 15 maret 2010
                                                              Created by: kind


cahaya cinta

Ketika aku harus mengenali “cinta”

Setelah ku pahami sikapku, aku menyadari bahwa aku membutuhan cinta. Cinta yang selama ini aku tunggu. Tapi, apa yang aku dapati?? Aku mendapati kalian yang tulus mencintaiku dengan penuh kepolosan dan kelembuatan, tak pernah kalian meminta balasan atas cinta itu padaku, tak pernah kalian menuntut dan memaksaku untuk membalas semua cinta yang kalian berikan padaku. Tapi, tanpa kalian meminta aku akan memberi balasan yang lebih, aku akan lebih mencintai kalian seperrti kalian mencintaiku, bahkan aku akan meminta pada Tuhanku untuk memberikan cinta yang lebih lagi seperti kalian mencintaiku. Saat ku harus mengenal cinta, awalnya aku tak tahu awalnya seperti apa, tapi setelah mengenal kalian semakin lama aku mengenal apa itu cinta, kalian adalah cintaku. Cinta yang selama ini ku cari ternyata ada pada kalian.
Begitu banyak arti cinta, bahkan banyak orang yang menterjemahkannya menurut pendapat mereka masing-masing dan setiap orang memiliki makna cinta tersendiri.
Tapi aku masih ingin bertanya pada Tuhanku, “Ya Rabb, sebenarnya cinta itu apa??”
Begitu banyak orang” mengartikan arti cinta itu tapi kenapa aku masih merasa bingung?? Cinta cinta cinta, mengenalinya pun harus melalui proses yang panjang. Aku mengenali cinta karena aku merasa bahwa cintaku adalah kalian. Tapi, Ya Rabb bantulah aku untuk mengenal cinta..
Apa itu cinta?
Bagaimana cinta?
Dimana cinta?
Kenapa cinta?
Kemana cinta?
Tapi tanpa cinta aku takkan memiliki sahabat, saudara, keluarga. Dan tanpa cinta aku tak bisa dekat denganMu. Dengan cinta ini, aku harap aku bisa menjaganya, karena ini adalah anugerah yang tlah Kau berikan ada setiap hambaMu.
Ya Rabb, jaga aku dengan cinta ini, beri aku kesabaran untuk mendapatkan cinta ini, beri aku keyakinan untuk menjalani cinta ini, dan biarkan cinta ini karena Mu Ya Rabb,lillahita’alaa…
Ketika aku harus mengenali cinta, yang pertama aku pinta bantuannya adalah Engkau, Ya Alloh.. semoga Kau selalu membimbingku.. mohon bantuannya..
Ketika aku harus mengenalli cinta, biarkan hati ini selalu bersandar padaMu, biarkan hati ini berlabuh padaMU, biarkan hati ini teruntukMu. Hingga suatu saat nanti kau mempertemukanku dengan seseorang yang terbaik untukku dan untukknya. Lillahita’alaa

Sabtu, 03 Maret 2012

cahaya mimpi

KITA DISINI

Semakin ku menjalani hidup ini semakin ku tahu arah hidupku. Tapi yang sedang ku cari sekarang adalah dimana tujuan hidupku yang selama ini hilang. Tanpa tujuan hidup itu aku terasa menginjakkan kaki diatas duri, sangat sakit dan menyeramkan. Semakin ku cari semakin ku tak tahu jalan yang ku tempuh sampai dimana. Kini aku tersesat, arah yang dulu aku tahu kini sekejap hilang entah kemana kaki ini harus melangkah.
Selintas ku melihat sebuah cahaya di ujung jalan sana. Cahaya apakah itu????
Semakin ku mendekati cahaya itu, sahaya itu semakin membesar, dan…….
Sedang berada dimanakah aku???
Dunia yang tadi sangat berbeda sekali dengan dunia ini, tadi aku berada disepanjang jalan yang gelap hingga akhirnya aku menemukan cahaya ini, tapi dimanakah aku???
Disekililng ku banyak orang yang berlalu lalang,,apa yang sedang mereka kerjakan???. Hingga aku dikagetkan oleh sebuah bola sepak yang beranjak ke arahku, aku mengambil bola itu dan salah satu anak laki-laki menghampiri ku, dia berniat utuk mengambil bola yang sedang dipegang olehku. Dia tersenyum manis, aku pun membalas senyumannya yang indah itu sambil memberikan bolanya. Lalu dia pergi dan bermain lagi dengan teman-temannya.
Sekarang aku harus pergi dari tempat aku beranjak dan mencari tahu dimana aku berada. Aku berjalan dan terus berjalan mencari seseorang yang bisa memberiku pentunjuk. Dipojok sisi kota sana ada seorang pemuda yang sedang mengalunkan nada indah, lewat gitar yang sederhana tapi memiliki nada yang indah. Dia bernyanyi dengan hati, ketulusan yang terpancarkan lewat lagu itu membuat semua orang yang berada disana terpukau melihatnya. Aku mendekati pemuda itu sambil mendengarkan nyanyian yang dia lantunkan. setelah dia selesai menyanyikan lagu itu, orang-orang disana memerikan tepuk tangan yang meriah dan melemparkan uang mereka kedalam box kecil.

Senyuman yang indah terpancarkan di garis wajahnya yang lugu, dia menganggut-anggutkan wajahnya sambil tersenyum seraya mengucapkan terimakasih kepada orang-orang disana. Orang-orang itu pun satu persatu beranjak pergi dan melakukan aktivitas mereka kembali. Kini tinggal aku dan dia. Dia sibuk membereskan peralatannya, sehingga membuatku agak enggan untuk menyapanya. Tiba-tiba dia berkata padaku,”ikutilah aku”, sambil berjalan ke sebuah tangga, dan aku pun tanpa berpikir panjak mengikuti di belakang dia. Dia mengajakku ketempatnya, diperjalanan dia hanya diam membisu, tadinya ku ingin bertanya tapi aku merasa kata-kata ini sulit keluar dari tenggorokanku. Sehingga aku pun diam membisu. Saat ku melihat disekeliling ku pemandangannya begitu indah, sawah menghampar luas,bunga-bunga bermekaran, rerumputan yang hijau, gunung-gunung yang menjulang tinggi dan tanah yag begitu subur terdapat kebun dimana-mana. Luar biasa. Siapakah gerangan yang menciptakan alam seindah ini??.
Tak lama kemudian pun dia berhenti disebuah bangunan yang mirip dengan bangunan mesjid. Disana terdengar suara-suara orang-orang yang melantunkan ayat-ayat suci al-Qur’an. “masuklah”, dia mengajakku masuk kedalam. Saat dia membukakan pintu masjid itu aku meliahat cahaya itu lagi yang mengantarkanku kedunia ini. Cahaya itu berkemialu sehingga membuat ku mataku silau, setelah ku buka mata ku diruangan itu ada teman-temanku. Mereka menyambutku dengan senyuman, seraya berkata “SELAMAT DATANG DI PERADABAN BARU”.
Jantung ku berdebar begitu kencang, dan senyuman ku pancarkan begitu lepas. Tak sadar ku teteskan airmata ini. Airmatku menetes begitu deras. Tak pernah kumerasakan sebahagia ini.
Mereka berkata ”KITA DISINI”, ayo kita membangun mimpi di peradaban baru ini. Bersama teman-teman seperjuanganmu, guru-guru hebat yang selalu membimbing kita. Kita disini bersama-sama menjalani hidup dengan penuh semangat dan dihiasi mimpi-mimpi yang akan kita capai. Kita disini bersama-sama tunjukkan pada dunia bahwa kita mampu menggenggam dunia ini dengan kedua tangan kita. Dengan Cinta dan kasih sayang kita tumbuhkan peradaban baru dengan penuh semangat juang dan bersungguh-sungguh melakoni kehidupan di dunia ini. Dan ingat kita disini hanya sementara, diakhirat kelak hidup yang sesungguhnya. Kita disini memiliki tujuan hidup yang harus kita tempuh dengna ikhtiar dan do’a.
Ku hapus air mataku dan aku tekadkan pada diriku untuk menjadi aku yang baru, yang akan membangun peradaban baru bersama teman-temanku dan guru-guru ku. Kini ku temukan tujuan hidupku bersama dengan teman-temenku dan guru-guru yang sellau membimbing kita disini.
KITA DISINI bersama-sama MEMBANGUN MIMPI meraih prestasi dan kesuksesan didunia dan diakhirat.
Kini aku tak merasa sendiri lagi melainkan aku sudah memiliki teman-teman yang selalu memberiku semangat dan memberiku senyuman. Aku ingin melihat kalian tersenyum.

Ciamis, 3 maret 2010

Kamis, 23 Februari 2012

Cahaya hati

Mengapa harus AKU??

Karena Allah begitu sayang padamu,
wahai diriku tidakkah kau tahu siapa pencipta cahaya hati ini, melainkan Allah sang Pemberi Cahaya. Janganlah risau dan ragu akan keputusannya Dia senantiasa memberikan yang tepat dan terbaik, takkan pernah Dia membuat hamba-Nya menangis. Kau harus tahu diriku, dunia ini hanyalah sementara banyak orang yang mengganggap dunia ini hanyalah panggung sandiwara. Tapi, ingatlah jangan kau terlena dengan panggung sandiwara ini, jangan karena dunia ini panggung sandiwara tapi kau melakukan peran dengan main-main tanpa ada keseriusan, kau berperan dengan asal-asalan karena merasa malas atau kau berperan karena ingin mendapat pujian, saat celaan dan cercaan datang kau tak dapat menerimanya sampai kau rela menyakiti orang yang tak suka dengan mu.
Wahai dirku sungguh kau akan bernasib malang apabila kau berperan seperti itu, jadilah tokoh yang tegar sang pembawa kebenaran dan pemberi semangat, yang selalu bersungguh-sungguh dalam mengambil peran bukan peran yang berleha-leha tapi peran yang berlelah-lelah dengan lillah.
Mengapa harus AKU?
Karena Allah sayang padamu,
Walau banyak cobaan dan ujian yang menerpa, ingatlah diriku bahwa Allah tak pernah membiarkan hamba-Nya begitu saja. Kau tahu ujian dan cobaan itu datang karena rasa sayang itu akan mengalir didalamnya. Janganlah kau terpuruk dalam ujian yang diberikan justru jikalau kau merasa terpuruk sampai akhirnya berputus asa pupuslah sudah kasih sayang-Nya padamu. Maka dari itu, mintalah ketegaran dan kekuatan pada hatimu agar kau dapat mempertahankan kasih sayang-Nya. Selalu hadapi, hayati dan nikmati.
Fabiayyialaairobbikumatukadziban... maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?
Ar-rahman


Selasa, 17 Januari 2012

cahaya ukhuwah

Jauhkanlah Resah..

Sendiri menyepi tenggelam dalam renungan. Ada apa aku seakan ku jauh dari keteangan. Perlahan ku cari mengapa diriku hampa mungkin ada salah mungkin ku tersesat mungkin dan mungkin. Oh Tuhan aku merasa sendiri menyepi ingin ku menangis menyesali diri mengapa terjadi. Sampai kapan ku begini resah tak bertepi kembalikan aku pada cahayamu yang sempat menyala benderang dihidupku. Edc.sendiri.

Kala tiba suatu hari pada masa yang telah ditentukan. Saat itu aku berada dalam lingkungan yang baru. Sama sekali aku belum mengenalnya. Sulit untukku beradaptasi, sulit untukku bergaul. Tapi, kau menggenggam tanganku erat, menarik tanganku dan masuk bersama dalam dekapan kasih sayangnya. Ku tatap wajah mu sampai akhirnya aku mantap melangkahkan kaki ku bersama mu. Senyuman itu yang dapat meyakinkanku untuk melangkah. Semangat mu memicu hati ini yang tengah merasa sendiri.

Hari-hari disini kita lalui bersama, bulan demi bulan pun silih berganti. Kini kita telah beranjak dewasa. Halayak orang dewasa sudah harus bisa mandiri, menentukakn hidupnya secara mandiri, mengatur strategi untuk hidup sukses mandiri, bahkan semua serba mandiri.

Kini kau tlah disibukkan oleh kesibukan yang lain. Tapi, aku selalu berusaha memahami hal itu. Karena kau warna hidupku.
Tapi, semakin hari karena kejadian yang menimpa kita bersama. Entah mengapa membuat perubahan yang terjadi. Kau tak lagi seperti dulu, selalu bersama disampingku selalu. Semakin hari bayanganmu menipis dipelupuk mataku. Dan ku sadari kau telah menghilang.
***
Sekarang aku duduk berada satu barisan dengan sahabat yang lain. Aku menengok ke arah kiri dan kanan samping yang aku lihat orang asing yang kini menjadi bagian dari hidupku. Sahabat. Ada rasa rindu mengapa tak kau yang ada disampingku sekarang. Saat itu dihadapanku ada seorang kakak yang sedang duduk tegap. Menatap layar monitor dengan lamat-lamat. Kuperhatikan dia sedang sibuk mencari sesuatu dari layar itu. Setelah yang dicari dia dapat wajahnya tersenyum merona. Setelah kami duduk lama menunggu akhirnya dia bersua. “ya, oke sekarang kita akan masuk kedalam masa, dimana masa ini adalah masa-masa dimana kita masih lucu-lucunya, imut-imutnya. Dan saya akan memutarkan salah satu lagu yang merdu saat kita masih kecil belia”. Lalu dia memainkan lagu itu.
Lagu itu terdengar sangat lucu, teringat masa kecil yang lucu. Serasa ditimang-timang dan ingin terlelap tidur seperti bayi. Merdunya.
Kakak itu berkata,” coba sekarng kalian pejamkan mata kalian, dengarkan alunan nada yang indah ini, bayangkan masa-masa dimana kalian masih kecil mungil. Bermain-main di kali, berlari-lari kecil bersama teman-teman, bersenda gurau, tertawa dan bercanda bersama teman kecil kalian,, tapi lihatlah sekarang kalian sudah besar kalian telah beranjak dewasa. Bayangkan sekarang kalian ada dipadang rumput yang hijau, angin yang sejuk menusuk kulitmu. Terasa segar dan sangat menyejukkan. Di ujung padang sana berdirilah sesosok manusia. Dia melambai-lambaikan tangannya seraya memanggilmu. Kau berjalan melangkah mendekat padanya. Semakin kau terus berjalan semakin kau dapat melihatnya dengan jelas. Lalu bertemulah sepasang tatapan mata disertai senyuman manis. Dia sahabatmu. Kau rangkul dan peluk erat tubuhnya. Lalu dia menggenggam tangan mu erat sangat erat. Dia berkata,” sahabat kini kau tlah dewasa, sekarang saatnya kau hidup mandiri, aku takkan selamanya berada disampingmu. Tapi, ingatlah selalu kau takkan pernah berjalan sendirian. Aku yakin kau bisa menghadapi semuanya sendirian. Disaat aku tiada kau harus bisa menajlani hidupmu dengan mandiri. Adakalanya aku tiada disampingmu atau mendapingimu selalu, tapi ingatlah doaku akan selalu menyertaimu. Tersenyumlah tatap masa depanmu. Aku yakin kau pasti bisa karena kau takkan pernah ku biarkan berjalan sendirian”.”

Seketika mata ini meleleh, menitikkan air mata.
Lalu kakak berkata,” sekarang bukalah mata kalian kembali, lihatlah sahabat yang disekitar kalian, merekalah pula yang akan berjuang bersama dengan kalian.”
Kuhapus air mataku, dan ku peluk sahabat-sahabatku itu.

Yang membuatku sedih mengapa kau tak ada disini bersama denganku sekarang. Aku tetap merasa sendiri.
***
To be continue

-kindness a bee-

Kamis, 05 Januari 2012

cahaya kind

Berkata merubah tapi tak berubah
Disaat kesendirian ku tersadar diri akan sgala dosa
Semua yang tlah ku lakukan membuat diriku terjauh dariMu
Namun kini ku yakini cinta dan kasihMu tiada terganti
Apa mungkin ku dapati hidayah dariMu, kuatkan imanku
Tuhan ampunilah daku ku harapkan hidayah darimu
Saat ini hingga nanti aku kembali kepadaMu
(tashiru-sendiri)

Lagu di atas menyadarkan aku akan segala sikap yang telah aku lakukan satu hari ini. Diri ini selalu ingin merubah situasi dan keadaan yang ada di hadapan mata, sifat merubah dalam diri ini sangat kuat sehingga segala cara di tempuh, tanpa memandang lebih jauh resiko atau pun kendala yang didapat. Semuanya berjalan tarasa mudah dijalani. Namun, kini sifat itu malah menguasai ku dalam keangkuhan dan terkadang menyepelekan hal yang sangat kecil. Memandang sesuatu hal sangatlah sederhana. Seperti tak ada beban yang dipikul, dan tak pernah dipikirkan, tak pernah dipedulikan, dibiarkan mengalir begitu saja tanpa berbuah introspeksi diri yang ada malah tersangkut dalam kekhilafan yang sadar dilakukan. Ketika seseorang datang padaku menasehatiku seakan telinga ini tersumbat selembar kapas. Kritik dan saran yang diungkapkan bagaikan angin yang berhembus begitu saja. Tak ada satu pun kata yang bsia aku cerna dengan baik. Tetapi, ketika aku menemui seseorang yang sikapnya tak aku sukai, aku selalu mengomentari sikapnya yang ketus, terlihat angkuh, dingin, terkadang sikapnya selalu membuat kesal orang lain. Tapi, apakah semua itu benar? aku hanya melihat daru sudut pandang pertama tanpa melihat sudut pandang kedua maupun ketiga. Sampai aku ingin merubah sikap dirinya. Dirinya yang menyebalkan, ketus, cerdik, pandai bicara, ternyata dirinya lebih baik dariku. Aku hanyalah kertas putih yang sudah memiliki coretan noda yang banyak, berwarna karena terwarnai tinta yang tumpah begitu saja. Tumpahan warna yang seharusnya memiliki seni keindahan tapi malah menurunkan nilai keindahan itu.

Jangan pernah mau seperti aku yang ceroboh, pelupa, pemalas, pesuruh, dan lain sebagainya. Terkadang tak ada yang harus dibangga-banggakan pada diri ini. Menemukan setitik kelebihan pun terkadang sulit diungkapkan.
Ketika seseorang bertanya padaku,” apa kelebihan/potensi yang kamu miliku?”, tau apa yang ku jawab? Aku hanya terdiam dan membisu sambil menganga terkejut, karena aku bingung menjawabnya. Katanya nieh apabila seseorang tidak mengetahui kelemahan ataupun kelebihan dirinya sendiri maka seseorang tersebut belum mengenal dirinya.
Apa aku termasuk didalamnya?

Berkata merubah tapi tak berubah. Memiliki spirit yang kuat untuk merubah orang lain tapi merubah diri sendiri?
Kemana saja kau hari ini diriku?

Tak bisakah kau terbangun dalam lelap tidurmu?
Tak bisakah kau berdiri tegak pada saat kau terjatuh terpuruk?
Kemana saja kau hari ini?
DIAM? Apakah kau hanya diam?

Apakau kau tak ingin mengepakan sayapmu seperti kupu-kupu yang baru keluar dari cangkangnya?
apakah kau tak ingin menerbangkan sayapmu seperti burung-burung di langit sana berterbangan kian kemari?
Bebas lepas...

Terdengar alunan nada yang menghanyutkan ku dalam masa kanak-kanak. Dulu waktu ku kecil, aku selalu merasakan kebahagiaan yang tiada tara, bermain sambil belajar, bersama kakak-kakak ku. Senyuman selalu tergambar di raut wajahku, tak ada kesedihan yang begitu mendalam. Saat aku terjatuh aku menangis lepas, hingga ibu mengobatiku dengan penuh kasih sayang. Membersihkan lukaku dan memberikan tetesan kasih sayang lalu mengelus lukaku dan menciumnya dengan lemah lembut. Hingga akhirnya aku bisa tersenyum kembali, dan bermain lagi. Menyemangatiku dan memberikan motivasi, beliau berkata “ tenang saja nak, lukamu akan sembuh. Walau suatu hari nanti akan membekas tapi sakit takkan pernah membekas, kau sakit hanya saja pada saat lukamu basah , selepas lukamu kering kau tidak akan merasakan sakit itu lagi, walau membekas nantinya, tapi dalam proses yang lama bekas luka itu akan hilang pula, bersabarlah nak”.

Saat itulah gadis kecil itu muali tersenyum lebar. 

Berkata merubah tapi tak berubah. Kalimat itu sebagai peringatan untukmu wahai diriku. Jikalau kau ingin merubahnya maka rubahlah terlebih dahulu dirimu. Bersikaplah apa adanya.
CHANGE

Hari ini masih bisa berjalan
Esok hari mana kita tahu
Di hari ini masih bisa bercanda
Esok hari mana kita tahu

Masih banyak waktu
Jangan disiakan
Masih banyak jalan
Ciptakan perubahan

Masihkah mau seperti ini
Tetap diam terpaku diri
Maukah tetap seperti itu
Atau melangkah ciptakan perubahan

Created by. A Asep Solikhin

To be continue

Selasa, 03 Januari 2012

rindu cahaya

Saat Kau Tak  Ada Lagi Disini
Gemericik hujan membasahi bumi, tanpa lelah memberikan kesejukan dalam jiwa. Mengasah asa kembali menatap senja berharap mentari kembali bersinar disore hari. Pertemuan singkat itu membuat aku rindu ingin bertemu lagi dengan mu. Ku tatap kembali langit biru itu berharap mentari menunjukkan dirinya dibalik awan yang mendung. Tapi yang kulihat hanya tetesan hujan yang deras mengguyur bumi ini, ingin rasanya bergabung dengan dedaunan di taman. Sangat senang diguyur oleh air hujan. Lama menanti kehadiran sang hujan kini dia datang memberi kesejahteraan. Keceriaan kembali tumbuh pada dedaunan dan bunga-bunga ditaman, setelah sekian lama menanti dan menunggu akan hadirnya sang hujan. Kini datang dengan membawa kesejukkan. Lama ku nanti pertemuan itu dan sempat pertemuan itu terjadi, namun pertemuan itu sangatlah singkat. Ada suka dan duka kami berbagi bersama. Tapi, selalu saja pertemuan itu berakhir sebuah perpisahan yang tak pernah tahu akankah bertemu kembali atau pun tidak. Pertemuan yang selalu dinanti dan perpisahan yang tak pernah diharapkan. Tapi apalah daya dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan. Karena dengan adanya perpisahan inilah saatnya hati ini diuji tentang kesetiaan, pengobanan dan harapan.
Saat kau tak ada lagi disini, kini saatnya aku barus bisa berajalan dengan sendiri. Sendiri aku mengahadapi hidup ini, sendiri aku menjalani kehidupanku. Tapi, kau selalu membuatku tak pernah sendirian. Kau selalu berkata “you never walk alone”. Kaulah satu-satunya yang dapat ku percaya setelah kita kehilangan seseorang yang dapat menjaga kita bersama. Kaulah satu-satunya yang dapat memberiku kepercayaan setelah aku merasa kehilangan. Sekarang aku berada jauh dari mu, terpisah antara jarak dan waktu. Tapi senyummu tak pernah hilang dari benakku dan bayangku. Kau selalu hadir dalam setap malamku. Meberikan beribu alasan agar aku bisa tetap berdiri seperti ini. Memberikan sejuta asa yang kau tanam dalam jiwa ini. Sebuah harapan untuk bangkit kembali dari keterpurukan. Sebuah pengorbanan untuk meraih cita dalam nestapa.
Kau selalu menanamkan rasa kebanggaan mu terhadap diri ini, sehingga diri ini merasa begitu berharga. Kau begitu yakin bahwa diri ini Bisa menghadapi semuanya, kau tanamkan semangat dalam jiwa ini sehingga jiwa ini tak pernah merasaan keterpurukan yang mendalam, sehingga jiwa ini selalu bangkit dalam kesediahan. Kau selalu menudukungku dalam setiap aktivitasku, bahkan kau selalu memberikan apa yang aku sukai.
Saat kau tak ada lagi disini, aku berusaha mencarimu, mengejarmu, sampai aku bisa dapatimu sedang mematung dihadapanku. Kau membuatku khawatir dan cemas, kemana saja kau selama ini aku mencarimu, sampai aku memarahimu agar kau tak megulanginya lagi. Sungguuh pada saat itu aku sangat mencemaskanmu. Tapi, kau tak pernah mau dicemaskan oleh orang lain, kau tak pernah terlihat lemah karena kau tak mau sampai kau terlihat lemah oleh orang lain. Kau selalu berusaha menunjukkan sikapmu yang seakan baik-baik saja. Terkadang kau berperan menjadi seorang penipu. Kau tampak selalu baik padahal kau sedang sakit. Dengan sikap mu seperti ini justru ini akan membuat ku khawatir. Takut sesuatu hal terjadi padamu.
Kerinduan ku semakin hari semakin memuncak.. Ingin lagi bermain denganmu, berbagi kasih sayang bersama. Berbagi suka dan duka.
Saat kau tak ada lagi disini, aku rindu ingin bertemu.