Sabtu, 24 Desember 2011

cahaya ukhuwah

Pertemuan singkat

Seorang kakak bertanya padaku, " apa cita-citamu dek?". Aku menatap sang kakak sambil berpikir, dan menjawab,"..mm..aku ingin menjadi pilot?" dengan wajah berseri penuh senyuman. sang kakak keheranan dan tersenyum, lalu bertanya lagi," mengapa kamu ingin menjadi pilot?",,aku menjawab dengan lantang, "aku ingin terbang!"
"cita-cita mu, begitu setinggi langit", ucap sang kakak ^^. Aku pun tersenyum, dan bertanya padanya," kakak mau tahu alasan mengapa aku ingin terbang?",,"mengapa?" dengan begitu semangat dan rasa penasaran sang kakak berkata. " Aku ingin menggerakkan sayap kiri ku yang kaku".Sang kakak tersontak kaget dan diam, mendengar lamat-lamat kembali apa yang akan diucapkan adik kecilny itu."Aku ingin menggerakkan sayap kiriku yang beku, entah akhir-akhir ini sayap kiri ku selalu merasa sakit, bahkan tak mampu untuk bergerak, mungkin saja dengan aku terbang dan menggerakkan sayapku secara teratur, hup hap hup hap," aku mempraktekkan layaknya seekor burung, dan tersenyum.."tapi aku tak selincah burung itu"..aku menatap langit biru dan menunjukkan tangan ku pada seekor burung yang sedang berterbangan.
tanpa disadari, sang kakak telah meneteskan air mata. Sang adik masih memandangi burung-burung itu sambil tersenyum. Sang kakak menunduk dan tak bisa menahan isak tangisannya, sampai perlahan sang adik menolehkan wajahnya. saat itulah sang adik mendapati sang kakak yang sedang menangis tersedu-sedu. Sang adik tersenyum dan menepuk punggung kakaknya, dan bertanya,' Apa yang membuat mu menangis kak?".. terdiam dan tak berkata-kata, itulah ekspresi yang di tunjukkan sang kakak.
semilir angin menemani kesepian dua orang pemuda itu. Sang kakak begitu menikmati tangisannya itu, dan sang adik masih sibuk menepuk-nepukkan tangannya ke punggung sang kakak.
" maafkan kakak dek," sang kakak mulai bersua kembali selepas puas menangis. sang adik memandangnya dan tersenyum. sang adik menunduk dan berkata," kau tak perlu meminta maaf kak, apa salahmu padaku? bahkan aku yang selalu merepotkan mu, kau selalu berusaha membuatku tersenyum bahagia, tak pernah kau buatku kecewa."
"kau selalu berusaha membuat aku menjadi berharga, layaknya mutiara hitam dilautan, bahkan lebih dari itu kak. Kau selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dan memberikan kepercayaan serta kau berhasil membuat aku selalu percaya padamu karena kau kakakku, kau selalu membuatku bangga kak." aku tersenyum padanya dan merangkul dirinya. Mendengar hal itu sang kakak tersenyum bangga pada adiknya dan berkata," terimakasih kau adalah hal yang terindah dalam hidup ini, yang selalu harus aku jaga. aku tak akan pernah membiarkan diri ini dapat melukai hatimu, dan tak kan pernah ku biarkan diri in i mengecewakan dirimu." sang kakak memeluk erat diri ini. Tak ingin ku lepaskan pelukkan ini karena sebentar lagi kami akan berpisah untuk sementara waktu. terpisah antara jarak dan waktu. tapi aku akan selalu merindukan mu kak. 

" aku lebah yang kuat, aku pasti bisa terbang. kakak jangan pernah kau khawatir tentang aku, karena disini aku akan baik-baik saja. dan aku pun takkan risau karena kau disana akan baik-baik saja. jaga dirimu kak, jaga hatimu, jaga pikiranmu. aku yakin kau tak akan pernah melukai orang lain. begitu pula diriku aku takkan pernah melukai hati ibu hati bapak, ataupun hatimu begitu pun hati orang lainaku yakin kau tak akan pernah melukai orang lain. begitu pula diriku aku takkan pernah melukai hati ibu hati bapak, ataupun hatimu begitu pun hati orang lain. aku yakin kau takkan pernah mengcewakan kami semua. adek sayang kakak." ucap ku lirih dengan kesungguhan hati.
" iya dek, gapailah cita-citamu itu, terbang bebas lepas. aku selalu berusaha menumbuhkan kepercayaan agar aku tak pernah mengecewakanmu.. selalu berusaha memberikan yang terbaik walau belum seutuhnya, tapi yakinlah dek, kakak akan selalu menjagamu, takkan buat ibu dan bapak dan dirimu bersedih hati, kakak takkan pergi lagi untuk menghilang, tapi kini kita harus berpisah. karena kau dan aku masih harus menjalankan peran kita masing-masing".. ucap sang kakak. 

di bawah pohon rindang ini aku dan kakak merangkai cerita, berpelukan erat saling menguatkan.
karena Allah 

Tidak ada komentar: