Sabtu, 27 Agustus 2011

Untukmu sang Penyemangat

Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Salam hangat untukmu yang selalu disayangi oleh Rabbnya.  Apa kabarnya dirimu wahai penyemangat? Sudah lama aku tak mendengar kabarmu lagi, ada rasa rindu tapi tak ingin jumpa. Akan aku sampaikan rinduku pada Sang maha Pemilik Hati ini, semoga Cinta-Nya selalu menaungimu, kasih sayang-Nya terlimpahkan padamu. Wahai sang penyemangat, ada banyak hal yang kau tidak tahu tentang dirinya, yang sekarang mulai mendambakan mu, mulai bisa menerima dirimu. Tapi, entah apa yang selalu membuat dia merasa sedih ataupun merasa sakit saat mendengar namamu, saat mengingat bayang wajahmu. Hey, sihir apa yang kau gunakan. Seseorang yang sangat membencimu kini kian lama kian mengagumi juga. Maaf atas kelancangan diri ini berkata seperti ini. Sebenarnya bukan ini yang hendak aku ceritakan padamu sekarang. Melainkan yang ingin ku ceritakan tentang perasaanku padamu, kini kian lama perasaanku padamu kian luntur. Entah karena semakin hari semakin aku bisa mengendalikan hati ini, semakin hari aku berlatih utnuk tidak terus memikirkanmu, semakin hari aku selalu memberikan sugesti pada diri ini agar tidak disibukkan dengan perkara tentangmu. Tapi, tetap saja Allah mengujiku dengan datangnya dirimu, hadirnya dirimu dalam bayangan ini. Tapi bagiku semua itu bisa aku jadikan sebuah pelajaran semakin aku mengingatmu semakin aku mengingat Allah, semakin aku rindu dirimu semakin aku merindukan Allah, saat aku ingat dirimu aku takut Allah cemburu, saat aku rindu dirimu aku takut Allah meninggalkanku. Tapi keyakinanku semakin kuat bahwa Allah tidak akan membiarkan hambaNya sendirian, Allah tidak akan membiarkan hambaNya menangis.
Aku sempat bertanya-tanya, mengapa Allah menciptakan makhluk sepertimu? ^_^ kalau dilihat-lihat kau tak setampan romeo, kau juga tak seberani superman, kau tak sejantan gatot kaca. Tapi, ada sesuatu hal yang membuatmu berbeda diantara mereka bertiga. “senyummu”. Maaf bukan karena aku menggodamu dengan pujian seperti ini, tapi sungguh senyumanmu memiliki sejuta pesona, sampai aku iri ingin memiliki senyuman itu. Aku tak peduli pandangan orang tentangku, karena menilai mu seperti ini. Aku ingin memiliki senyuman itu. Hanya itu yang aku inginkan darimu.
Wahai sang penyemangat.
Semoga Allah mengampuni dosa-dosa setiap hamba-Nya. Aku menghargaimu yang ingin menutup diri dari beberapa permata-permata Allah di dunia. Jika itu memang yang terbaik dan tepat untuk kau jalani. Tapi, satu hal yang ingin aku katakan jangan sekali-kali berlaku kasar, lemah lembutlah karena permata-permata itu bukanlah batu yang sangat keras. Janganlah kau lukai mereka dengan caramu yang seenaknya. Berpikirlah sejenak untuk memilih sikap, jangan membuat banyak orang benci padamu lagi. Bagaimana caranya agar kau tahu itu? Aku pun tak tahu.
Aku selalu berharap Allah yang akan menyampaikan pesanku ini padamu. Lewat semilir angin yang sejuk, lewat aliran sungai yang jernih, lewat merdunya lantunan asma Allah. aku harap Allah yang menyampaikan pesanku ini. Aku titipkan surat ini pada Allah untukmu wahai sang penyemangat.
Entah mengapa aku merasa, aku memiliki perhatian lebih padamu. Tapi, setiap kali aku mengenangmu aku merasa aku .........................
Entahlah...........
Aku belum bisa menutup rapat-rapat kunci ini, masih saja tetap ada yang bolong. Maafkan aku.

Wassalamu’alaikum...

Jumat, 26 Agustus 2011

all is well

Semuanya kan baik-baik saja….
Kini ku sendang meratapi dan merenungi setiap masalah yang sedang aku jalani, entah akan berujung seperti apa aku pun belum menemukannya. Aku hanya ingin aku tetap mengenali sikap-sikapku dalam menghadapinya,jangan sampai aku melampui batas kewajaranku.
Hmm,,,apa yang aku rasakan sekarang yach??
Apa aku harus senang?,sedih?, gembira?,sengsara? Dengan semua masalah yang aku alami. Tapi, aku harus menghadapinya dengan senyuman^_^.
Tersenyumlah walau aku terus-terusan merengek-rengek pada Tuhanku. Setiap aku ada masalah aku selalu ingin mengadu, apa aku salah hanya mengadu pada Tuhanku dan teman-temanku??
Yang jelas aku selalu mengadu pada Tuhanku,sambil menangis dan merengek-rengek menangis tersedu-sedu, memohon pertolongan dan meratapi dosa-dosa yang tlah lalu maupun yang akan datang.
Apakah aku sudah menemukan jalan keluar itu ataukah aku tidak merasakannnya???
Kini aku hanya bisa menjalaninya dengan sabar dan rasa syukur. Apapun yang terjadi itu sudah kehendakNya. Aku tak bisa mengelak. Aku harus berusaha.
Mmm,,,aku hanya bisa bergumam,,ckckckkckckck
Pusinglah pala ku nie,,but aku harus bangkit.
Aku gak boleh berdiam diri,,^_^ aku harus bergerak, apa yang harus aku usahakan terlebih dahulu yach???
Takutnya ini salah itupun salah..nantinya serba salah. Ayolah ini hidupku hanya aku yang bisa menghendel semua kisah hidupku sesuai yang ada diskenariokan oleh Tuhanku. Aku harus mnejalani scenario ini dengan sabar dan rasa syukur. Karena dibalik semua ini ada terdapat banyak hikmah dan hidayah yang dahsyat lluar biasa. Tapi, aka nada banyak tantangan dan rintangan yang kan datang mengahampiri untuk menguji kesungguhanku dalam menjalani hidup ini karena Allah.
Fiuh sedikit lega,,mencurahkan segala kata-kata yang ada dalam otak dan hati dikeluarkan secara gamblang dalam tulisan ini.
Okelah sekarang aku hanya bisa menunggu dan menunggu, tapi selain itu aku harus menjemput mimpi-mimpi yang akan datang bertubi-tubi padaku,,hohoho…delicious..
Okelah kalau begitu, hadapi hidup ini penuh dengan senyuman dan sambut dengan kebahagiaan. So, jalani dengan sabar. Aku pasti akan mendapatkan al fath,,sebuah kemenangan..amin ya rabb..

                                                        Ciamis, 4 juli 2010


Sabtu, 20 Agustus 2011

surat darimu untukku, kak

Allah ciptakan dunia ini dengan segala isinya dengan segala kemudahan yang nyata. Namun , satu dari semua yang terindah adalah dirimu, wahai wanita. Dia ciptakan dirimu dengan segala keindahan yang melekat padamu. Dia ciptakan tubuhmu dengan bentuk yang sebaik-baik bentuk. Dia berikan padamu wajah yang cantik jelita, manja dan rupawan bak bidadari turun dari khayangan, hingga ku tak kuasa menolak (menahan) pandangan, memalingkan wajah dari indahnya rupa. Dia berikan padamu mata yang tajam, hingga mampu menembus hijab hatiku dan terpatri dalam-dalam. Dia berikan padamu hati selembut sutera, sebening air, hingga mampu merasuk ke dalam sukma dan mengalir bersama aliran darah hingga menyatu ke dalam raga.
Hingga Dia (Allah) jadikan dirimu sebagai tianga suatu bangsa dan kami (kaum adam) sebagai benteng pelindung bangsa. Betapa mulianya dirimu dihadapan-Nya. Andai ku tak ingat dosa, takkan henti ku tatap indahnya wajah dan sorotan kedua bola matamu, menggapaimu dan mendekap erat dalam pelukan. Namun kuasaku ada yang menguasai, Dialah Allah SWT. Robbul izzah.....pemilik dan pemelihara ciptaan-Nya.
Saudariku, sebaik-baiknya wanita adalah ia yang terus berusaha menjaga hijabnya. Dan sebaik-baik laki-laki adalah ia yang memuliakan wanita. Maka, izinkanlah aku tuk memuliakanmu.
Saudariku....mimpi....harapan.....itu semua adalah hak semua orang. Betapa bahagianya ketika harapan tak sesuai dengan takdir, sekuat apapun usahamu takdir Allah-lah yang akhirnya akan menang pada akhirnya. Namun ingatlah! Allah tidak menilai hasil, tapi bagaimana proses untuk mencapai hasil dan niat tentunya.
Jangan paksakan kehendakmu atas kehendak Allah, karena bukannya bahagia yang didapatkan , tapi rasa sakit yang mendalam yang kan kau dapat, terkibrah dengan yang namanya cinta. Akan membutuhkan waktu yang lama utnuk mengobatinya. Lama saudariku.
Saudariku, ingatlah! Rizki, pati (mati0, celaka, dan jodoh telah Allah  atur, telah Allah catatkan melalui kalam-Nya di lauhfulmahfudz-Nya, berikut waktu kapan turunnya.
Janji Allah tidak pernah meleset, akan selalu indah pada waktu-Nya. Berhentilah berharap pada makhluk!
Cukuplah Allah yang ada dalam hati, menempati setiap rongga hati mengalir bersama aliran darah, bersama setiap detakkan jantung, hembusan nafas, dan setiap kedipan mata.
Biarlah Allah yang membimbing setiap ayunan langkah menuju takdirnya, menuju mimpi-mimpimu.
Biarlah Allah  membagi cina-Nya utnuk dia yang kau cintai,
Saudariku,
“Nur yang tersimpan dalam hati, datang dari cahaya yang berasal dari khazanah-khazanah keghaiban. Cahaya yang memancar dari panca inderamu, adalah berasal dari ciptaan Allah SWT. Dan cahaya yang memancar dari  dalam hatimu, adalah berasal dari sifat-sifat Allah”. (imam Athaillah)
So, jaga hatimu...jaga hatimu....jaga nhatimu...



“ Ku tunggu saat itu ti8ba”

Jangan memuji kecantikan pelangi
Pujilah siapa yang menciptakan pelangi

Bukannya ingin menyalahkan cinta
Justru ingin menjaga kesucian cinta

Tak banyak ungkapan kata
Hanya maaf atas kedhaifan jiwa

Sadar akan takdir yang digariskan
Hanya Allah yang menentukan dan menetapkan

Izinkan aku yang ingin menjaga hijabku
Bukan ku menolak, tapi menghargaimu
Izinkan ku memuliakanmu’atas anugerah yang Allah berikan padamu
Hingga tiba waktu yang ditunggu
Dimana dua hati berpadu
Dalam jalinan cinta Allah yang syahdu

Sayangku, untukmu, adik-adikku.

Jumat, 12 Agustus 2011

Bagaimana Kau di Hari Esok

Aku ingin terbang bersama bintang dilangit. Walau tak bisa terjadi tapi aku akan menyimpnnya dalam khayal ku. Walau mimpiku setinggi langit tapi aku masih berpijak di bumi ini. Aku akan memulai hari ku dengan hari yang baru, kan ku tempuh perjalanan ini dengan kesungguhan hati. Dan aku takan luput dar kesabaran karena sifat itulah yang akan membawa ku ke dalam kedamaian dan ketenangan. Banyak hal yang masih harus aku prlajari dari hidup ini, juga masih banyak perjalanan yang harus ku tempuh. Luka-liku perjalanan takkan pernah menghalangi ku tuk terus melangkah. Walau banyak cobaan yang akan memutuskan harapanku tapi aku akan terus berjuang. Walau nanti ku berputus asa tapi, aku masih memiliki Tuhan yang akan selalu melindungi ku dari putus asa. Juga, membimbingku kejalan orang-orang yang diberi nikmat bukan jalan orang-orang yang dimurkaiNya. Dialah ALLAH sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Selalu memberikan nikmat dan keberkahan juga hidayah bagi orang-orang yang di kehendakiNya. Terkadang aku termenung dalam lamunanku, apakah aku termasuk orang-orang yang diberi nikmat itu?. Aku rasa YA. Karena aku diberi olehNya teman-temn yang selalu mengingatkanku pabila ku melakukan kesalahan, dan aku di beri guru-guru yang luar biasa yang selalu membimbing ku dan memberikan ilmu yang bermanfaat. Yang lebih dahsyatnya lagi Dia memberiku keluarga yang menyayangi aku dengan tulus. Juga memberikan orang tua yang selalu memberiku semangat dan memberikan kasih sayangnya begitu tulus, meberikan aku seorang ayah yang rela menguras tenaganya setiap hari di pagi dan petang untuk memberi makan anak-anak dan istrinya. Dan Dia memberiku seorang ibu yang tulus memberi perhatian pada anak-anaknya, mengerjakan pekerjaan rumah, bekerja membanting tulang membantu ayah. Ibu yang tegar apabila cobaan menerpa keluarganya. Ibu yang sabar menghadapi anak-anaknya. Tak heran Rasulullah sangat menjungjung tinggu ibunya, pada saat itu ada sahabat Rasullullah yang bertanya pada beliau,”ya Rasul siaakah orang yang harus aku cintai diantara keluargakku?”, Rasul menjawab,”ibumu..ibumu…ibumu…lalu ayahmu..”. di dalam perkataan rasul seorang ibu di ucakan tiga kali, kenapa yach?, tapi hikmah yang dapat aku ambil adalah bahwa ibu adalah wanita yang paling berharga dalam hidup ini, karena tanpa beliau aku tidak akan pernah hadir di dunia ini, ibu adalah mutiara hatiku, yang selalu memberikan aku kemilauan hatinya. Aku akan sealu membuat kau tersenyum bu. Dan senyumankku untuk semuanya.
Sekarang bagaimana kau dihari esok? Apakah kau akan seperti ulat yang berubah menjadi kepompong dan menjadi kupu-kupu yang indah, atau kau akan menjadi seekor cacing yang hanya tinggal didalam tanah?. Apakah hari esok kau terus memberikan senyuan kepada ibu dan ayahmu juga sanak saudaramu dan keluargamu atau pun berbagi kebahagiaan dengan teman-temanmu dan guru-gurumu. Siapkan dirimu untuk hari esok, dan yang lebih penting hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.Seseorang yang bijak sangan menjadi orang yang lemah, jangan samai kita melakukan sesuatu pada saat keadaan lemah, tekadkan pada diri kita bahwa kita adalah manuasia yang kuat, manusia yang oantang dalam segala hal apapun yang menimpanya. Karena ALLAH kita memiliki kekuatan. Jangan menyerah tetaplah bersemangat menghadapi segala liku-liku kehidupan. Semangat adalah salah satu kata yang dapat membangun tekad kita untuk tetap berthan hidup. Awal untuk melakukan sebuah aktifitas yaitu dengan penuh semangat. Jadi bagaimana kau di hari esok?. Yakinkan diriku, diri mu, dan diri kita untuk selalu memberikan yang terbaik di setiap hari-harinya, dan bermanfaat untuk semua orang. And every day, it’s a best day ever.

                                                        Ciamis, 19 april 2010

Untukmu sang Penyemangat



Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sholawat serta salam selalu terlimpah curahkan pada kekasihNya yang tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.

Senyum semangat untukmu selalu, apa kabarmu?
Setelah aku tutup buku itu dengan cantik dan aku simpan dalam lemari hatiku, aku kunci lemari itu rapat-rapat. Semua perasaan ku tlah aku curahkan pada buku itu, dan kini tersimpan di lemari hatiku. Tak akan ada yang dapat membukanya sebelum sang Pemilik Hati membukanya. Setiap kali aku mengingatnya aku selalu merasa bersalah. Karena aku tlah menodai hatimu yang kau jaga. Sampai aku menyadari apa yang aku lakukan adalah salah dan keliru. Tak sepantasnya perasaan ini terucap oleh lisan ini. Tak sepantasnya perasaan ini diketahui oleh semua orang. Sungguh ini sangat memalukan. Sehingga harus ada hati yang ternodai, harus ada hati yang dilukai, dan harus ada hati yang mengorbankan. Memang tak ada yang perlu disesali, tapi ini perlu direnungkan. Kesalahan yang aku perbuat, memabuat semuanya seperti ini. Jikalau aku tak membuat kesalahan ini, tak akan terjadi seperti ini.

Disaat kau sedang menjaga hatimu, aku datang tanpa diundang dan malah membuat keruh hatimu. Disaat kau menaruh hati pada seseorang, aku datang mengganggumu.
Maafkan aku yang tak bisa menjaga hatimu, maafkan aku yang selalu datang mengganggumu. Hanya maaf yang bisa ku ucap.

Entah mengapa aku begitu yakin, bahwa aku salah. Aku salah mengira perasaan ku yang selama ini aku pendam padamu. Dulu aku yang merasa terjatuh pada gejolak cinta, tapi kini ku sadari itu bukan gejolak cinta tapi itu bentuk rasa terimakasihku padamu karena tlah membuatku terus semangat, menguatkan ku saat ku terpuruk. Pernah disela waktu kau datang pada saat yang tepat, pada saat aku memohon pada Rabb untuk memberiku kekuatan semangat dan Rabb mengirimkan namamu dan tersurat beberapa kata semangat untukku. Aku rasa ini sebuah keajaiban, tapi ini adalah skenarioNya. Semuanya tampak nyata, maka semakin aku yakin Allah sayang pada ku. Kau tahu dengan hadirnya dirimu dihidupku membuatku ingin selalu dekat dengan Rabb-mu. Kini Rabb-mu tlah menjadi Rabb-ku juga. Setiap kali aku mendenagr tentangmu aku selalu mencurahkannya pada Rabb. Terkadang ada rasa kesal, tapi Rabb selalu menenangkanku dan membantuku untuk selalu berbaik sangka padamu.
Siapakah sebenarnya dirimu, wahai sang penyemangat?

Tanpa melihat dan merasakan, aku hanya bisa mendengar. Sampai aku merasa bingung dan tak tahu tentang sikapmu. Entah itu kejam, entah itu memilukan, tapi membuat telingaku tertutup, seakan tak mau mendengarnya lagi. Tapi, mengapa yang aku rasakan saat melihatmu tak seperti apa yang aku dengarkan?

Yang aku lihat tak seperti apa yang aku dengar, mengapa kau tak menunjukkan sikapmu itu padaku. Kau selalu tampak baik-baik saja, terlihat biasa saja, bahkan senyumanmu selalu saja menempel pada wajahmu. Kau memperlihatkan itu saja padaku, sampai aku merasa aku tak percaya dengan apa yang aku dengar. Ada rasa kecewa dalam hati, tapi sudahlah.

Karena kau sudah menutup buku itu, maka tak akan aku ungkit kembali. Walau terkadang Rabb-mu mengujiku dengan itu. Peristiwa ini tlah membuatku selalu dekat dengan Rabb-mu yang kini tlah menjadi Rabb-ku juga.

Kau pun juga, tutup bukunya dengan cantik masukan kedalam lemari hatimu dan kunci rapat-rapat. Jangan kau ulangi lagi sikapmu itu, karena tlah membuat luka hati seseorang yang benar-benar menyayangimu. Aku takkan mengusikmu lagi dan kau pun, aku harap tak kan ada sedikit niat mu pun untuk mengusikku.

Aku selalu berusaha untuk selalu berbaik sangka padamu, karena sedikit saja aku berburuk sangka padamu hanya akan mengotori hati ini saja dengan prasangka-prasangka burukku tentang mu. Aku selalu berharap hatimu selalu diberikan cahaya iman, tutur kata mu tak setajam duri, tingkah lakukmu tak seburuk yang aku pikirkan. Lemah lembutlah tutur katamu, tegaslah sikapmu, tapi jangan sampai kau lukai hati lagi.

Lihatlah, dengarlah, dan rasakanlah. Setiap alunan nada-nada yang indah yang selalu mengantarkan mu pada masa-masa indahmu. Jangan kau berlaku semena-mena.

Maafkan aku wahai sang penyemangat,
Terimakasih atas segalanya yang tlah kau beri untukmu, kau tularkan semangatmu dan tebarkan senyumanmu. Kau selalu membuatku yakin akan kekuatan yang aku miliki. Kau selalu menguatkanku wahai sang penyemangat.

Bukah maksudku menghardikmu, tapi ini adalah penilaian ku terhadapmu, walau ku tahu kau takkan pernah peduli pada peUntukmu sang Penyemangat

Assalamu’alaikum warohmatulloh wabarokatuh

Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sholawat serta salam selalu terlimpah curahkan pada kekasihNya yang tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.

Senyum semangat untukmu selalu, apa kabarmu?
Setelah aku tutup buku itu dengan cantik dan aku simpan dalam lemari hatiku, aku kunci lemari itu rapat-rapat. Semua perasaan ku tlah aku curahkan pada buku itu, dan kini tersimpan di lemari hatiku. Tak akan ada yang dapat membukanya sebelum sang Pemilik Hati membukanya. Setiap kali aku mengingatnya aku selalu merasa bersalah. Karena aku tlah menodai hatimu yang kau jaga. Sampai aku menyadari apa yang aku lakukan adalah salah dan keliru. Tak sepantasnya perasaan ini terucap oleh lisan ini. Tak sepantasnya perasaan ini diketahui oleh semua orang. Sungguh ini sangat memalukan. Sehingga harus ada hati yang ternodai, harus ada hati yang dilukai, dan harus ada hati yang mengorbankan. Memang tak ada yang perlu disesali, tapi ini perlu direnungkan. Kesalahan yang aku perbuat, memabuat semuanya seperti ini. Jikalau aku tak membuat kesalahan ini, tak akan terjadi seperti ini.

Disaat kau sedang menjaga hatimu, aku datang tanpa diundang dan malah membuat keruh hatimu. Disaat kau menaruh hati pada seseorang, aku datang mengganggumu.
Maafkan aku yang tak bisa menjaga hatimu, maafkan aku yang selalu datang mengganggumu. Hanya maaf yang bisa ku ucap.

Entah mengapa aku begitu yakin, bahwa aku salah. Aku salah mengira perasaan ku yang selama ini aku pendam padamu. Dulu aku yang merasa terjatuh pada gejolak cinta, tapi kini ku sadari itu bukan gejolak cinta tapi itu bentuk rasa terimakasihku padamu karena tlah membuatku terus semangat, menguatkan ku saat ku terpuruk. Pernah disela waktu kau datang pada saat yang tepat, pada saat aku memohon pada Rabb untuk memberiku kekuatan semangat dan Rabb mengirimkan namamu dan tersurat beberapa kata semangat untukku. Aku rasa ini sebuah keajaiban, tapi ini adalah skenarioNya. Semuanya tampak nyata, maka semakin aku yakin Allah sayang pada ku. Kau tahu dengan hadirnya dirimu dihidupku membuatku ingin selalu dekat dengan Rabb-mu. Kini Rabb-mu tlah menjadi Rabb-ku juga. Setiap kali aku mendenagr tentangmu aku selalu mencurahkannya pada Rabb. Terkadang ada rasa kesal, tapi Rabb selalu menenangkanku dan membantuku untuk selalu berbaik sangka padamu.
Siapakah sebenarnya dirimu, wahai sang penyemangat?

Tanpa melihat dan merasakan, aku hanya bisa mendengar. Sampai aku merasa bingung dan tak tahu tentang sikapmu. Entah itu kejam, entah itu memilukan, tapi membuat telingaku tertutup, seakan tak mau mendengarnya lagi. Tapi, mengapa yang aku rasakan saat melihatmu tak seperti apa yang aku dengarkan?

Yang aku lihat tak seperti apa yang aku dengar, mengapa kau tak menunjukkan sikapmu itu padaku. Kau selalu tampak baik-baik saja, terlihat biasa saja, bahkan senyumanmu selalu saja menempel pada wajahmu. Kau memperlihatkan itu saja padaku, sampai aku merasa aku tak percaya dengan apa yang aku dengar. Ada rasa kecewa dalam hati, tapi sudahlah.

Karena kau sudah menutup buku itu, maka tak akan aku ungkit kembali. Walau terkadang Rabb-mu mengujiku dengan itu. Peristiwa ini tlah membuatku selalu dekat dengan Rabb-mu yang kini tlah menjadi Rabb-ku juga.

Kau pun juga, tutup bukunya dengan cantik masukan kedalam lemari hatimu dan kunci rapat-rapat. Jangan kau ulangi lagi sikapmu itu, karena tlah membuat luka hati seseorang yang benar-benar menyayangimu. Aku takkan mengusikmu lagi dan kau pun, aku harap tak kan ada sedikit niat mu pun untuk mengusikku.

Aku selalu berusaha untuk selalu berbaik sangka padamu, karena sedikit saja aku berburuk sangka padamu hanya akan mengotori hati ini saja dengan prasangka-prasangka burukku tentang mu. Aku selalu berharap hatimu selalu diberikan cahaya iman, tutur kata mu tak setajam duri, tingkah lakukmu tak seburuk yang aku pikirkan. Lemah lembutlah tutur katamu, tegaslah sikapmu, tapi jangan sampai kau lukai hati lagi.

Lihatlah, dengarlah, dan rasakanlah. Setiap alunan nada-nada yang indah yang selalu mengantarkan mu pada masa-masa indahmu. Jangan kau berlaku semena-mena.

Maafkan aku wahai sang penyemangat,
Terimakasih atas segalanya yang tlah kau beri untukmu, kau tularkan semangatmu dan tebarkan senyumanmu. Kau selalu membuatku yakin akan kekuatan yang aku miliki. Kau selalu menguatkanku wahai sang penyemangat.

Bukah maksudku menghardikmu, tapi ini adalah penilaian ku terhadapmu, walau ku tahu kau takkan pernah peduli pada penilaian seorang makhluk seperti ku, tapi kau hanya menerima penilaian dari Rabb kita semua.

Terimakasih karena peristiwa ini membuatku ingin terus belajar dari pengalaman. Sampai akhirnya aku temukan pemikiran-pemikiran yang bijak dan sikap juga pribadi yang harus tetap kuat dan kokoh menjadi sebatang pohon.

Wahai sang penyemangat, tetaplah tersenyum..

 nilaian seorang makhluk seperti ku, tapi kau hanya menerima penilaian dari Rabb kita semua.

Terimakasih karena peristiwa ini membuatku ingin terus belajar dari pengalaman. Sampai akhirnya aku temukan pemikiran-pemikiran yang bijak dan sikap juga pribadi yang harus tetap kuat dan kokoh menjadi sebatang pohon.

Wahai sang penyemangat, tetaplah tersenyum..