Ku temukan secercah cahaya di pangkuan mu bu,
Andai ku bisa putar kembali waktu ku ke masa kecil,
aku takkan pernah membuatmu terbangun pada malam hari
karena tangisan ku.
Tapi, tak pernah kau tunjukkan wajah lelah karena
rengekanku, kau malah tersenyum dan berkata,” wuah anak ibu sudah bangun!”.
Senyuman yang indah.
Aku pun takkan membasahi tubuhmu dengan air kencingku
yang bau.
Tapi, tak pernah kau tunjukkan wajah kesal karena
ulahku itu, kau malah tersenyum dan berkata,” wuah anak ibu pipis, ibu ganti
popoknya yach!”. Senyuman yang indah.
Aku pun takkan merengek pada saat aku lapar dan haus.
Tapi,tak pernah kau menutup telingamu karena tangisanku
yang mengganggu aktivitasmu, kau malah tersenyum dan berkata,” wuah anak ibu
lapar yach, sebentar yuach ibu ambilkan makanan untuk mu dan ibu akan
menyuapimu, tunggu ibu yach.” Senyuman yang lagi-lagi sangat indah.
Bu cukupkan ku bisa mebalas apa yang telah kau berikan
selama ini.
Kini aku tlah beranjak dewasa, aku mulai mencari jati
diriku seutuhnya. Setiap aku pulang terlambat kau sangat mencemaskanku, karena aku
tak mengabarimu sebelumnya. Kau begitu marah karena khawatir akan diriku.
Maafkan aku bu.
Saat kau sedang di rujung masalah, sedikit demi sedikit
kau menceritakannya padaku, maaf bu aku hanya bisa menjadi pendengar setiamu
saja, sebagai seorang anak aku belum terbiasa menghadapi masalah orang dewasa
sehingga aku belum bisa memberikan solusi padamu. Tapi, dengan semangatnya kau
mencari solusi itu, karena aku tahu saat kau mencurahkan isi hatimu, itupun
sudah menjadi solusi karena hatimu sedikit demi sedikit menjadi tenang.
Terimakasih bu, atas apa yang sudah kau perjuangkan
untukku, kau bekerja membantu ayah membiayai hidup keluarga, tak pernah kau
tunjukkah wajah lelah mu, hanya semangat yang kuat yang aku lihat darimu.
Kau begitu berharap memiliki anak-anak yang sukses.
Yang menjadi suatu kebanggaan. Kau pun membutuhkan anak-anak yang sholehah yang
berbakti kepada orang tuanya dan tak pernah mengecewakan orang tuanya.
Terimakasih bu, atas perjuangan mu selama ini. Dini
hari kau sudah terbangun, menanak nasi, lalu kau segera mencuci piring yang
kotor. Selepas itu kau memasukkan baju-baju kotorku kedalam mesin cuci.
Pekerjaan di pagi hari selalu terlihat rapih dikerjakan olehmu. Pukul 07.30 kau
bersiap-siap berpakaian rapih hendak pergi ke kantormu. Pergi ke sekolah
menengah pertama dimana aku bersekolah dulu, kau bekerja disana sebagai kepala
tata usaha. Kau begitu bersahaja, banyak kawan yang kau dapat disana, tak hanya
kawan bahkan saudara kau pun dapat. Selepas bekerja kau pulang dengan segera.
Selepas pulang kalu langsung membantu ayah di toko. Apakah kau tak pernah
merasa lelah? Sempat suatu ketika kau terbaring lemas, kata dokter ibu terlalu
memporsir tubuhnya karena banyak bekerja. Tapi, ibusuka bandel walau tubuhnya
lemas dia masih saja mengerjakan pekerjaan rumah. Tapi, dengan kesungguhan hati
karena ibu tak ingin terus-terusan sakit akhirnya ibu sembuh dan beraktivitas
seperti biasanya. Sangat risih mendengarnya pada saat penyakit asmanya kambuh.
Membuat keluarga ku cemas, tapi ibu begitu bersemangat maka dari itu ibu selalu
cepat sembuh.
Terimakasih ibu.
Maafkan aku, aku belum sepuhnya menjadi anak yang kau
inginkan. Aku tahu aku bukanlah anak yang baik seutuhnya, tapi aku akan
berusaha menjadi anak yang benar-benar seutuhnya. Suatu hari aku akan membuatmu
bahagia, walau aku tak bisa memberikan apa-apa seperti apa yang kau berikan
padaku. Tapi, yakinlah dan doakanlah aku bu, aku akan berjuang sungguh-sungguh
agar aku dapat membahagaikanmu.
Maafkan aku bu, mungkin sekarang aku terlalu aktif di
luar, sampai-sampai pekerjaan rumah yang harus aku kerjakan terbengkalai,
maafkan anakmu yang susah diatur ini. Maafkan anakmu yang membandel ini. Tapi,
percayalah bu, aku akan menjaga nama baik keluarga, aku akan membahagiakanmu
dengan semua kemampuan yang aku miliki.
Tiada kata terucap seindah kata kasih sayang kau
curahkan untuk anak-anakmu bu, sebuah lagu yang akan aku lantunkan untuk mu
sebagai rasa terimakasih atas kasih sayangmu.
Surga di Telapak Kakimu
(Gita G.)
Ku nyanyikan sebuah lagu untukmu ibu
Sebagai wujud terimakasih ku kepadamu
Tanpa lelah kau berjuang membesarkanku
Berikan yang terbaik untukku.
Izinkanlah tanganmu ku cium
Dan ku bersujud dipangkuanmu
Temukan kedamaian di hangat pelukmu
Didalam hati ku yakin serta percaya
Ada kekuatan doa yang engkau berikan
Lewat Tuhan membuat semangat bila diri ini rapuh
Dan tiada berdaya
Ada surga ditelapak kakimu
Betapa mulianya dirimu
Buka pintu maafmu saat ku lukai hatimu
Ada surga ditelapak kakimu
Betapa besar arti dirimu
Hanya lewat restumu terbuka pintu ke surga
Kasih sayangmu begitu tulus kau cahaya dihidupku
Tiada seorangpun yang dapat menggantimu.
Kasih
ibu sepanjang masa...
Doa untukmu dari ku
Allohummagfirli dunubi waliwalidayya warhamhuma kama
robbbayani shoghiro. Ya Allah ampunilah dosa hamba dan dosa kedua orang tua
hamba, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil.
Ya Rabb lewat tangannya kau berikan lambaian yang
lembut, lewat tutur katanya kau berikan kata yang tulus, lewat kasih sayannya
kau berikan cinta kasihMu. Sungguh penciptaanMu sangat luar biasa, kau
menciptakan malaikat untukku didunia. Yang rela berkorbanagar anak-anaknya
bersahaja. Ya rabb berikanlah kasih sayang padanya seperti beliau memberikan
kasih sayangnya padaku, muliakanlah beliau di dunia maupun di akhirat.
Ya rabb tiada kata seindah ayat-ayat cintamu, yang
selalu terlukis di raut wajah seorang ibu yang tak pernah lelah menyayangi
anak-anaknya. Yag tak pernah lelah berdoa untuk keselamatan keluarganya. Yang
tak pernah lelah bekerja utnuk kesejahteraan keluarganya, rahmatilah beliau ya
Rabb. Berikan cinta kasihMu padanya kepada ia yang lembut, tegar dan selalu
tersenyum.
Ya rabb lindungilah kami.
Ibu kau cahaya dihidupku, kau berikan cinta setulus
jiwamu. Yang menjaga aku yang mencintai ku, yang menyayangiku setulus jiwamu.
SELAMAT HARI IBU
Kindness a bee