Senin, 23 April 2012

cahaya ibu



Ku temukan secercah cahaya di pangkuan mu bu,
Andai ku bisa putar kembali waktu ku ke masa kecil,
aku takkan pernah membuatmu terbangun pada malam hari karena tangisan ku.
Tapi, tak pernah kau tunjukkan wajah lelah karena rengekanku, kau malah tersenyum dan berkata,” wuah anak ibu sudah bangun!”. Senyuman yang indah.
Aku pun takkan membasahi tubuhmu dengan air kencingku yang bau.
Tapi, tak pernah kau tunjukkan wajah kesal karena ulahku itu, kau malah tersenyum dan berkata,” wuah anak ibu pipis, ibu ganti popoknya yach!”. Senyuman yang indah.
Aku pun takkan merengek pada saat aku lapar dan haus.
Tapi,tak pernah kau menutup telingamu karena tangisanku yang mengganggu aktivitasmu, kau malah tersenyum dan berkata,” wuah anak ibu lapar yach, sebentar yuach ibu ambilkan makanan untuk mu dan ibu akan menyuapimu, tunggu ibu yach.” Senyuman yang lagi-lagi sangat indah.
Bu cukupkan ku bisa mebalas apa yang telah kau berikan selama ini.
Kini aku tlah beranjak dewasa, aku mulai mencari jati diriku seutuhnya. Setiap aku pulang terlambat kau sangat mencemaskanku, karena aku tak mengabarimu sebelumnya. Kau begitu marah karena khawatir akan diriku. Maafkan aku bu.
Saat kau sedang di rujung masalah, sedikit demi sedikit kau menceritakannya padaku, maaf bu aku hanya bisa menjadi pendengar setiamu saja, sebagai seorang anak aku belum terbiasa menghadapi masalah orang dewasa sehingga aku belum bisa memberikan solusi padamu. Tapi, dengan semangatnya kau mencari solusi itu, karena aku tahu saat kau mencurahkan isi hatimu, itupun sudah menjadi solusi karena hatimu sedikit demi sedikit menjadi tenang.
Terimakasih bu, atas apa yang sudah kau perjuangkan untukku, kau bekerja membantu ayah membiayai hidup keluarga, tak pernah kau tunjukkah wajah lelah mu, hanya semangat yang kuat yang aku lihat darimu.
Kau begitu berharap memiliki anak-anak yang sukses. Yang menjadi suatu kebanggaan. Kau pun membutuhkan anak-anak yang sholehah yang berbakti kepada orang tuanya dan tak pernah mengecewakan orang tuanya.
Terimakasih bu, atas perjuangan mu selama ini. Dini hari kau sudah terbangun, menanak nasi, lalu kau segera mencuci piring yang kotor. Selepas itu kau memasukkan baju-baju kotorku kedalam mesin cuci. Pekerjaan di pagi hari selalu terlihat rapih dikerjakan olehmu. Pukul 07.30 kau bersiap-siap berpakaian rapih hendak pergi ke kantormu. Pergi ke sekolah menengah pertama dimana aku bersekolah dulu, kau bekerja disana sebagai kepala tata usaha. Kau begitu bersahaja, banyak kawan yang kau dapat disana, tak hanya kawan bahkan saudara kau pun dapat. Selepas bekerja kau pulang dengan segera. Selepas pulang kalu langsung membantu ayah di toko. Apakah kau tak pernah merasa lelah? Sempat suatu ketika kau terbaring lemas, kata dokter ibu terlalu memporsir tubuhnya karena banyak bekerja. Tapi, ibusuka bandel walau tubuhnya lemas dia masih saja mengerjakan pekerjaan rumah. Tapi, dengan kesungguhan hati karena ibu tak ingin terus-terusan sakit akhirnya ibu sembuh dan beraktivitas seperti biasanya. Sangat risih mendengarnya pada saat penyakit asmanya kambuh. Membuat keluarga ku cemas, tapi ibu begitu bersemangat maka dari itu ibu selalu cepat sembuh.
Terimakasih ibu.
Maafkan aku, aku belum sepuhnya menjadi anak yang kau inginkan. Aku tahu aku bukanlah anak yang baik seutuhnya, tapi aku akan berusaha menjadi anak yang benar-benar seutuhnya. Suatu hari aku akan membuatmu bahagia, walau aku tak bisa memberikan apa-apa seperti apa yang kau berikan padaku. Tapi, yakinlah dan doakanlah aku bu, aku akan berjuang sungguh-sungguh agar aku dapat membahagaikanmu.
Maafkan aku bu, mungkin sekarang aku terlalu aktif di luar, sampai-sampai pekerjaan rumah yang harus aku kerjakan terbengkalai, maafkan anakmu yang susah diatur ini. Maafkan anakmu yang membandel ini. Tapi, percayalah bu, aku akan menjaga nama baik keluarga, aku akan membahagiakanmu dengan semua kemampuan yang aku miliki.
Tiada kata terucap seindah kata kasih sayang kau curahkan untuk anak-anakmu bu, sebuah lagu yang akan aku lantunkan untuk mu sebagai rasa terimakasih atas kasih sayangmu.
Surga di Telapak Kakimu
(Gita G.)
Ku nyanyikan sebuah lagu untukmu ibu
Sebagai wujud terimakasih ku kepadamu
Tanpa lelah kau berjuang membesarkanku
Berikan yang terbaik untukku.
Izinkanlah tanganmu ku cium
Dan ku bersujud dipangkuanmu
Temukan kedamaian di hangat pelukmu
Didalam hati ku yakin serta percaya
Ada kekuatan doa yang engkau berikan
Lewat Tuhan membuat semangat bila diri ini rapuh
Dan tiada berdaya
Ada surga ditelapak kakimu
Betapa mulianya dirimu
Buka pintu maafmu saat ku lukai hatimu
Ada surga ditelapak kakimu
Betapa besar arti dirimu
Hanya lewat restumu terbuka pintu ke surga
Kasih sayangmu begitu tulus kau cahaya dihidupku
Tiada seorangpun yang dapat menggantimu.
                                      Kasih ibu sepanjang masa...
Doa untukmu dari ku
Allohummagfirli dunubi waliwalidayya warhamhuma kama robbbayani shoghiro. Ya Allah ampunilah dosa hamba dan dosa kedua orang tua hamba, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil.
Ya Rabb lewat tangannya kau berikan lambaian yang lembut, lewat tutur katanya kau berikan kata yang tulus, lewat kasih sayannya kau berikan cinta kasihMu. Sungguh penciptaanMu sangat luar biasa, kau menciptakan malaikat untukku didunia. Yang rela berkorbanagar anak-anaknya bersahaja. Ya rabb berikanlah kasih sayang padanya seperti beliau memberikan kasih sayangnya padaku, muliakanlah beliau di dunia maupun di akhirat.
Ya rabb tiada kata seindah ayat-ayat cintamu, yang selalu terlukis di raut wajah seorang ibu yang tak pernah lelah menyayangi anak-anaknya. Yag tak pernah lelah berdoa untuk keselamatan keluarganya. Yang tak pernah lelah bekerja utnuk kesejahteraan keluarganya, rahmatilah beliau ya Rabb. Berikan cinta kasihMu padanya kepada ia yang lembut, tegar dan selalu tersenyum.
Ya rabb lindungilah kami.
Ibu kau cahaya dihidupku, kau berikan cinta setulus jiwamu. Yang menjaga aku yang mencintai ku, yang menyayangiku setulus jiwamu.
SELAMAT HARI IBU

Kindness a bee
22 Desember 2011