Jumat, 02 Desember 2011

Saat Diam Menjadi Pilihan

Saat aku terjatuh pada sebuah lubang yang dalam, aku hanya bisa terdiam termangu, menatap lorong atas yang memancarkan sedikit sinar. Berharap ada seseorang yang melambaikan tangannya untuk menolongku keluar dari lubang ini, tapi al hasil berhari-hari tak ada yang mencariku kemana aku menghilang, tak ada yang mencemaskan tentang keadaanku sekarang. Berusaha bertahan untuk terus menengadah berharap ada seseorang yang melambaikan tangannya untuk menolongku keluar dari lubang ini, ingin berteriak tapi tak bisa. ingin menangis tapi tak kuasa, aku hanya terdiam, terpaku menatap lorong beratapkan langit, berharap ada yang menolongku keluar dari lubang ini. Tik Tik Tik, air hujan membasahi pipiku, sejuk rasanya saat aku masih menengadahkan wajahku, kupejamkan mata dan ku goreskan senyuman di wajah ini, nyaman, damai, sejuk, teduh lah hati ini, dibasahi air hujan yang sejuk. Ku coba hirup udara disekelilingku, ku hembuskan sedikit demi sedikit, sungguh nikmat. Hilang penat dalam pikiran ini, dada terasa lapang, hati menjadi sejuk terasa nyaman dan damai. Aku masih bisa merasakan nikmat yang luar biasa. Aku masih menegadahkan wajahku, ku buka mata dan menatap lorong atas yang memancarkan sedikit sinarnya, kini ku tersenyum tak berharap lebih tentang seseorang yang melambaikan tangannya untuk menolongku keluar dari  lubang ini. Kini saatnya aku berdiri,bangkit dari keputus asaan, bangkit dari keterdiaman, berdiri lalu berusaha meraih akar-akar yang aku jadikan tali pegangan agar aku bisa keluar dari lubang ini.
Tanah dilubang ini begitu licin, sesekali aku terpeleset dan tubuhku menghantam ke dasar. Sakit yang ku rasa, tapi aku berusaha untuk tidak mempedulikannya. Aku raih, raih dan terus meraih, saat ku raih akar itu akar itu putus karena tak bisa menahan tubuhku yang berat,sampai akhirnya tubuhku menghantam tanah dasar lagi. Aku terbaring lemas, nafasku tergopoh-gopoh. Mencoba bangun tapi aku terjebak. Tanganku lemah dan tubuh ini tak berdaya, aku terbaring dan hingga akhirnya rintik-rintik hujan membasahi ku lagi. Mencoba tersenyum kembali, tapi kini yang keluar adalah air mata.

kindness a bee

Tidak ada komentar: