Selasa, 03 Januari 2012

rindu cahaya

Saat Kau Tak  Ada Lagi Disini
Gemericik hujan membasahi bumi, tanpa lelah memberikan kesejukan dalam jiwa. Mengasah asa kembali menatap senja berharap mentari kembali bersinar disore hari. Pertemuan singkat itu membuat aku rindu ingin bertemu lagi dengan mu. Ku tatap kembali langit biru itu berharap mentari menunjukkan dirinya dibalik awan yang mendung. Tapi yang kulihat hanya tetesan hujan yang deras mengguyur bumi ini, ingin rasanya bergabung dengan dedaunan di taman. Sangat senang diguyur oleh air hujan. Lama menanti kehadiran sang hujan kini dia datang memberi kesejahteraan. Keceriaan kembali tumbuh pada dedaunan dan bunga-bunga ditaman, setelah sekian lama menanti dan menunggu akan hadirnya sang hujan. Kini datang dengan membawa kesejukkan. Lama ku nanti pertemuan itu dan sempat pertemuan itu terjadi, namun pertemuan itu sangatlah singkat. Ada suka dan duka kami berbagi bersama. Tapi, selalu saja pertemuan itu berakhir sebuah perpisahan yang tak pernah tahu akankah bertemu kembali atau pun tidak. Pertemuan yang selalu dinanti dan perpisahan yang tak pernah diharapkan. Tapi apalah daya dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan. Karena dengan adanya perpisahan inilah saatnya hati ini diuji tentang kesetiaan, pengobanan dan harapan.
Saat kau tak ada lagi disini, kini saatnya aku barus bisa berajalan dengan sendiri. Sendiri aku mengahadapi hidup ini, sendiri aku menjalani kehidupanku. Tapi, kau selalu membuatku tak pernah sendirian. Kau selalu berkata “you never walk alone”. Kaulah satu-satunya yang dapat ku percaya setelah kita kehilangan seseorang yang dapat menjaga kita bersama. Kaulah satu-satunya yang dapat memberiku kepercayaan setelah aku merasa kehilangan. Sekarang aku berada jauh dari mu, terpisah antara jarak dan waktu. Tapi senyummu tak pernah hilang dari benakku dan bayangku. Kau selalu hadir dalam setap malamku. Meberikan beribu alasan agar aku bisa tetap berdiri seperti ini. Memberikan sejuta asa yang kau tanam dalam jiwa ini. Sebuah harapan untuk bangkit kembali dari keterpurukan. Sebuah pengorbanan untuk meraih cita dalam nestapa.
Kau selalu menanamkan rasa kebanggaan mu terhadap diri ini, sehingga diri ini merasa begitu berharga. Kau begitu yakin bahwa diri ini Bisa menghadapi semuanya, kau tanamkan semangat dalam jiwa ini sehingga jiwa ini tak pernah merasaan keterpurukan yang mendalam, sehingga jiwa ini selalu bangkit dalam kesediahan. Kau selalu menudukungku dalam setiap aktivitasku, bahkan kau selalu memberikan apa yang aku sukai.
Saat kau tak ada lagi disini, aku berusaha mencarimu, mengejarmu, sampai aku bisa dapatimu sedang mematung dihadapanku. Kau membuatku khawatir dan cemas, kemana saja kau selama ini aku mencarimu, sampai aku memarahimu agar kau tak megulanginya lagi. Sungguuh pada saat itu aku sangat mencemaskanmu. Tapi, kau tak pernah mau dicemaskan oleh orang lain, kau tak pernah terlihat lemah karena kau tak mau sampai kau terlihat lemah oleh orang lain. Kau selalu berusaha menunjukkan sikapmu yang seakan baik-baik saja. Terkadang kau berperan menjadi seorang penipu. Kau tampak selalu baik padahal kau sedang sakit. Dengan sikap mu seperti ini justru ini akan membuat ku khawatir. Takut sesuatu hal terjadi padamu.
Kerinduan ku semakin hari semakin memuncak.. Ingin lagi bermain denganmu, berbagi kasih sayang bersama. Berbagi suka dan duka.
Saat kau tak ada lagi disini, aku rindu ingin bertemu.

Tidak ada komentar: