Kamis, 05 Januari 2012

cahaya kind

Berkata merubah tapi tak berubah
Disaat kesendirian ku tersadar diri akan sgala dosa
Semua yang tlah ku lakukan membuat diriku terjauh dariMu
Namun kini ku yakini cinta dan kasihMu tiada terganti
Apa mungkin ku dapati hidayah dariMu, kuatkan imanku
Tuhan ampunilah daku ku harapkan hidayah darimu
Saat ini hingga nanti aku kembali kepadaMu
(tashiru-sendiri)

Lagu di atas menyadarkan aku akan segala sikap yang telah aku lakukan satu hari ini. Diri ini selalu ingin merubah situasi dan keadaan yang ada di hadapan mata, sifat merubah dalam diri ini sangat kuat sehingga segala cara di tempuh, tanpa memandang lebih jauh resiko atau pun kendala yang didapat. Semuanya berjalan tarasa mudah dijalani. Namun, kini sifat itu malah menguasai ku dalam keangkuhan dan terkadang menyepelekan hal yang sangat kecil. Memandang sesuatu hal sangatlah sederhana. Seperti tak ada beban yang dipikul, dan tak pernah dipikirkan, tak pernah dipedulikan, dibiarkan mengalir begitu saja tanpa berbuah introspeksi diri yang ada malah tersangkut dalam kekhilafan yang sadar dilakukan. Ketika seseorang datang padaku menasehatiku seakan telinga ini tersumbat selembar kapas. Kritik dan saran yang diungkapkan bagaikan angin yang berhembus begitu saja. Tak ada satu pun kata yang bsia aku cerna dengan baik. Tetapi, ketika aku menemui seseorang yang sikapnya tak aku sukai, aku selalu mengomentari sikapnya yang ketus, terlihat angkuh, dingin, terkadang sikapnya selalu membuat kesal orang lain. Tapi, apakah semua itu benar? aku hanya melihat daru sudut pandang pertama tanpa melihat sudut pandang kedua maupun ketiga. Sampai aku ingin merubah sikap dirinya. Dirinya yang menyebalkan, ketus, cerdik, pandai bicara, ternyata dirinya lebih baik dariku. Aku hanyalah kertas putih yang sudah memiliki coretan noda yang banyak, berwarna karena terwarnai tinta yang tumpah begitu saja. Tumpahan warna yang seharusnya memiliki seni keindahan tapi malah menurunkan nilai keindahan itu.

Jangan pernah mau seperti aku yang ceroboh, pelupa, pemalas, pesuruh, dan lain sebagainya. Terkadang tak ada yang harus dibangga-banggakan pada diri ini. Menemukan setitik kelebihan pun terkadang sulit diungkapkan.
Ketika seseorang bertanya padaku,” apa kelebihan/potensi yang kamu miliku?”, tau apa yang ku jawab? Aku hanya terdiam dan membisu sambil menganga terkejut, karena aku bingung menjawabnya. Katanya nieh apabila seseorang tidak mengetahui kelemahan ataupun kelebihan dirinya sendiri maka seseorang tersebut belum mengenal dirinya.
Apa aku termasuk didalamnya?

Berkata merubah tapi tak berubah. Memiliki spirit yang kuat untuk merubah orang lain tapi merubah diri sendiri?
Kemana saja kau hari ini diriku?

Tak bisakah kau terbangun dalam lelap tidurmu?
Tak bisakah kau berdiri tegak pada saat kau terjatuh terpuruk?
Kemana saja kau hari ini?
DIAM? Apakah kau hanya diam?

Apakau kau tak ingin mengepakan sayapmu seperti kupu-kupu yang baru keluar dari cangkangnya?
apakah kau tak ingin menerbangkan sayapmu seperti burung-burung di langit sana berterbangan kian kemari?
Bebas lepas...

Terdengar alunan nada yang menghanyutkan ku dalam masa kanak-kanak. Dulu waktu ku kecil, aku selalu merasakan kebahagiaan yang tiada tara, bermain sambil belajar, bersama kakak-kakak ku. Senyuman selalu tergambar di raut wajahku, tak ada kesedihan yang begitu mendalam. Saat aku terjatuh aku menangis lepas, hingga ibu mengobatiku dengan penuh kasih sayang. Membersihkan lukaku dan memberikan tetesan kasih sayang lalu mengelus lukaku dan menciumnya dengan lemah lembut. Hingga akhirnya aku bisa tersenyum kembali, dan bermain lagi. Menyemangatiku dan memberikan motivasi, beliau berkata “ tenang saja nak, lukamu akan sembuh. Walau suatu hari nanti akan membekas tapi sakit takkan pernah membekas, kau sakit hanya saja pada saat lukamu basah , selepas lukamu kering kau tidak akan merasakan sakit itu lagi, walau membekas nantinya, tapi dalam proses yang lama bekas luka itu akan hilang pula, bersabarlah nak”.

Saat itulah gadis kecil itu muali tersenyum lebar. 

Berkata merubah tapi tak berubah. Kalimat itu sebagai peringatan untukmu wahai diriku. Jikalau kau ingin merubahnya maka rubahlah terlebih dahulu dirimu. Bersikaplah apa adanya.
CHANGE

Hari ini masih bisa berjalan
Esok hari mana kita tahu
Di hari ini masih bisa bercanda
Esok hari mana kita tahu

Masih banyak waktu
Jangan disiakan
Masih banyak jalan
Ciptakan perubahan

Masihkah mau seperti ini
Tetap diam terpaku diri
Maukah tetap seperti itu
Atau melangkah ciptakan perubahan

Created by. A Asep Solikhin

To be continue

Tidak ada komentar: