Kamis, 09 Juni 2011

sepucuk surat part III

Sepucuk Surat untuk Sang Kakak           7 Juni 2011
9 Juni 2011 –14.55
Teruntuak Kakakku
yang disayang Allah
assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh,
Ba’da mengucapkan salam marilah kita panjatkan puji serta syukur kepada Illahi Rabbi atas kasih sayangNya yang selalu menaungi. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang kan selalu menjadi idola bagi setiap muslim.
Salam senyum untuk kakak ku yang tak pernah lelah menyayangi  Allah dan RasulNya. Adikmu yang satu ini sedang dilanda kegundahan,kak   ^_^. Ingin ku berbenah diri ingin ku merenovasi diri. Sampai ingin ku teriakan semuanya. Bagaimana yach caranya supaya sahabat-sahabat aku bisa nyaman berada disampingku? Bagaiamana caranya supaya musuhku mencintaiku? Bagaimana caranya supaya orang yang benci pada ku sayang padaku? Bagaimana caranya supaya orang yang tidak suka dengan sikapku bisa nyaman disampingku?  Bagaimana caranya agar aku bisa mengerti orang lain tanpa aku harus memaksakan orang lain mengerti aku? Bagaimana dan bagaimana dan akhirnya aku bingung.
Dan kakak, jangan terlalu khawatir apa yang sedang terjadi padaku. Karena semuanya kan baik-baik saja...all is well.. dan akan indah pada waktunya. Kau jangan terlalu mencemaskanku karena aku baik-baik saja. Tak pernah ada sikapmu yang membuat hatiku terluka.
Tapi, aku sedih. Tanya kenapa?
Bukan aku yang terluka karena sikapmu, bukan aku yang terluka karena ucapanmu, bukan aku yang terluka dengan tingkah lakumu, tapi kau melukai hati seseorang yang menyayangimu karena Allah.
Aku sedih, karena ia kini tak acuh padamu, aku sedih  karena ia kini benci padamu, aku sedih karena ia kini tak suka padamu, aku sedih karena ia kini tak lagi mengagumi mu, aku sedih karena tak ada lagi senyuman ia pada saat bercerita tentangmu. Aku sedih, karena ia kini seperti tak ingin dengar namamu lagi.
Kak, apakah ia salah bersikap seperti itu?
Apakah kakak yang salah bersikap?
Atau aku yang salah  bersikap?
Mungkin penyebab itu semua ada pada diri ini..
Namun aku tak pernah menyadari itu, aku tak pernah sadar. Mengapa aku tak pernah sadar?
Kin i saatnya aku berlaku adil pada diriku dengan bersikap baik pada tempatnya dan bersikap buruk pada tempatnya. Aku selalu berharap sifat buruk ku tak pernah aku lakukan, tapi tanpa disadari sifat burukku ini mungkin telah melukai ia.
Sekarang apa yang harus aku lakukan untuk berbenah diri?
Mungkin aku harus lebih meperhatikan keadaan di luar sana, memahami keadaan dan situasi dalam kehidupan ini, mengerti akan hadirnya seorang sahabat yang selalu memberikan solusi.
Kak, cintailah ia karena Alalh, jangan sampai kau membenci ia karena Allah. pesan itu akan selalu aku berikan untukmu kak, aku takkan pernah lelah untuk terus berkata seperti itu padamu. Karena Dia di takdirkan untukmu, insyaallah..^_^
Jagalah hati ia kak karena Allah.
Mungkin kesalahan ada pada diri ini, dan diri ini akan segera memperbaiki atap yang bocor. Dan akan semaksimal mungkin memperbaiki atap itu supaya tidak bocor lagi.
Kak, jangan pernah kau khawatirkan aku, jangan pernah cemas, dan jangan pernah bertanya apa yang sedang terjadi padaku.
Aku akan baik-baik saja.
Dan semoga kakak pun akan baik-baik saja.
Apakah tak akan ada perjumapaan lagi diantara kita setelah sekian lama kau menghilang dan pergi? 
Kakak adikmu sangat menyayangimu karena Allah, dan aku harap kau kan terus menjadi seorang kakak yang selalu memberikan contoh yang baik bagi adikmu ini. Jangan pernah lagi kau lukai hatimu sendiri. Tanya hatimu selalu.
Takkan ada lagi kesedihan di raut wajah ini, takkan ada lagi kegundahan di hati ini, takkan ada lagi tangisan di mataini, tenanglah selalu adikmu ini akan selalu baik-baik saja.
Tak boleh ada lagi kesedihan di raut wajahmu, tak boleh ada lagi kegundahan di hatimu, tak boleh ada lagi tangisan di matamu, tenanglah selalu kau akan selalu baik-baik saja.
Sebait lagu untuk kakak
kuatkanlah ikatannya
tegakkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya

terangilah dengan cahyaMu
yang tiada pernah padam
ya Rabbbimbinglah...kami..
balasan surat dari mu akan selalu ku nanti ^_^
seperti biasa,Sebelum salam perpisahan terucap akan aku tebarkan doa pada Sang Pemilik Cinta, semoga kakak ku ini selalu berada dalam lindungan Rahmat-Mu Ya Rabb. Berikan dia kasih sayang Mu. Bimbinglah ia selalu dalam jalanMu dalam nauangan cintamu. Kuatkanlah ikatannya tegakkanlah cintanya tunjukilah jalan-jalannya. Terangilah dengan cahyaMu yang tiada pernah padam. Lapangkanlah dadanya dengan karunia iman, dan selau bertawakal padaMu. Hidupkan dengan ma’rifatMu matikan dalam syahid di jalanMu Engkaulah pelindung dan pembela. Terangilah dengan cahyaMu ya Rabb yang tiada pernah padam. Ya Rabbi bimbinglah kami.
Amin ya robbal’alamin
Kak, jangan kau cemaskan aku lagi, all is well
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatu
Dari Adikkmu
Si gadis kecil
yang selalu ceria






Tidak ada komentar: