Senin, 06 Mei 2013

Episode 2 Sabar



Mengapa harus aku?
Seperti biasa selepas aktivitas di kampus aku langsung hendak pulang ke rumah, karena aku urusanku di kampus sudah selesai. Selepas aku mengucapkan salam perpisahan pada sahabat-sahabatku aku beranjak ke parkiran dekat fakultas ekonomi, aku selalu memarkirkan motor disana. Motor Beat berwarna biru pollet putih di badannya dengan bernomorkan plat Z 2817 VK berjejer rapih dengan motor-motor yang lain. Saat aku mendekat padanya ternyata sudah ada 2 cup minuman kosong di dalam bagasi depan, huff ini sudah yang kedua kalinya.
Jikalau Allah tak ajarkan pada diri ini sifat sabar, maka aku akan berteriak memanggil penjaga parkir (#tu juga klo gax tau malu), hendak memaki-maki tukang parkir (#apa hubungannya) mengapa tidak menjaga baik-baik motor ku itu, masa motor aku disamain dengan tong sampah. Tukang parkir bukanlah orang yang tepat mendapat maki-makianku ntar malah aku dimaki-maki balik lagi. Atau aku akan menggerutu, Siapa seh orang yang jayus dan gax berperi kebersihan yang seenaknya aja buang sampah ke bagasi motor orang, emangnya bagasi motor aku tong sampah apa. Itulah sikapku pabila Allah tak ajarkan aku sifat sabar.
Jikalau kau orang-orang yang termasuk orang yang diajarkan Allah sifat sabar, maka sikap yang kau keluarkan adalah bersikap tenang, ini sudah yang kedua kalinya ya Allah,MasyaALLAH orang itu buang sampah di bagasi motor depanku, tak apalah daripada dia buang sampahnya sembarang tempat tidak pada tonk sampahnya, alangkah lebih baik dibuang disini, Alhamdulillah orang itu membuangnya dibagasi motorku, coba aja jikalau dibagasi motor yang lain. Belum tentu juga dapat menerima. Mudah-mudahan orang yang membuang sampah ini diberkahi oleh-mu ya Rabb dan setidaknya orang itu tak membuat sampah itu berserakan dimana-mana
Jadi sepulang kuliah ini yang kedua kalinya aku membawa oleh-oleh kerumah cup minuman kosong, bentuk yang sama tetapi berbeda merek.
Coba kita simak ini adalah sebagian ujian yang sangat kecil, kita harus belajar memaafkan dan menerima perlakuan orang lain yang kurang baik terhadap kita. Coba jiaklau sahabat mengalami hal yang sama seperti apa yang aku alami sikap apa yang akan sahabat lakukan? Sikap pertama atau sikap kedua? Ini hal yang kecil lho,   Bagaimana apabila kita dihadapkan ujian yang besar, selagi ujian yang kecil datang masih saja menggerutu? Dan ingat ujian yang kecil ini justru yang akan mengantarkan kita pada ujian yang besar. Jika lolos dalam ujian yang kecil maka lanjut pada ujian yang selanjutnya yang semakin menantang jiwa. Mengapa sih ujian selalu datang padaku, lalu mengapa harus aku?
Allah berfirman dalam ayat-ayat cinta-Nya:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."  
Dan mengapa Allah selalu memberikan ujian pada kita, yakni agar kita tetap kokoh dan kuat berpegang teguh pada keyakinan kita terhadap Allah, yuk kita lihat ayat cinta-Nya lagi,
“”
Tak sabarkah kau untuk bersabar?
Janji Allah itu benar,
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (2: 153)
Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al-Anfal:66)
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin[1218], laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (Al-ahzab:35)
Masih banyak lagi ayat-ayat cinta-Nya Allah yang menjelaskan tentang sabar.
Masihkah ada alasan untuk tidak bersikap dan bersifat Sabar?




1 komentar:

Anonim mengatakan...

innallaha ma'a shabiriin.. :)