Mengapa harus aku?
Seperti biasa
selepas aktivitas di kampus aku langsung hendak pulang ke rumah, karena aku
urusanku di kampus sudah selesai. Selepas aku mengucapkan salam perpisahan pada
sahabat-sahabatku aku beranjak ke parkiran dekat fakultas ekonomi,
aku selalu memarkirkan motor disana. Motor Beat berwarna biru pollet putih di
badannya dengan bernomorkan plat Z 2817 VK berjejer rapih dengan motor-motor yang lain. Saat aku mendekat padanya ternyata sudah
ada 2
cup minuman kosong di dalam bagasi
depan, huff ini sudah yang kedua kalinya.
Jikalau Allah tak
ajarkan pada diri ini sifat sabar, maka aku akan berteriak memanggil penjaga
parkir (#tu juga klo gax tau malu), hendak memaki-maki tukang parkir (#apa hubungannya) mengapa tidak menjaga baik-baik motor ku itu, masa motor aku disamain dengan tong
sampah. Tukang parkir bukanlah orang yang tepat mendapat maki-makianku ntar malah aku dimaki-maki balik lagi. Atau aku akan menggerutu, “Siapa seh orang yang jayus dan gax berperi kebersihan yang
seenaknya aja buang sampah ke bagasi motor orang, emangnya bagasi motor aku
tong sampah apa.”
Itulah sikapku pabila Allah tak ajarkan aku sifat sabar.
Jikalau kau orang-orang yang termasuk orang yang diajarkan Allah sifat sabar,
maka sikap yang kau keluarkan adalah bersikap tenang, “ ini sudah yang kedua kalinya ya Allah,MasyaALLAH orang itu
buang sampah di bagasi motor depanku, tak apalah daripada dia buang sampahnya
sembarang tempat tidak pada tonk sampahnya, alangkah lebih baik dibuang disini,
Alhamdulillah orang itu membuangnya dibagasi motorku, coba aja jikalau dibagasi
motor yang lain. Belum tentu juga dapat menerima. Mudah-mudahan orang yang membuang sampah ini diberkahi oleh-mu ya Rabb dan setidaknya orang itu tak membuat sampah itu
berserakan dimana-mana”
Jadi sepulang kuliah
ini yang kedua kalinya aku membawa oleh-oleh kerumah cup minuman kosong, bentuk
yang sama tetapi berbeda merek.
Coba kita simak ini
adalah sebagian ujian yang sangat kecil, kita harus belajar memaafkan dan
menerima perlakuan orang lain yang kurang baik terhadap kita. Coba jiaklau
sahabat mengalami hal yang sama seperti apa yang aku alami sikap apa yang akan
sahabat lakukan? Sikap
pertama atau sikap kedua?
Ini hal yang kecil lho, Bagaimana
apabila kita dihadapkan ujian yang besar, selagi ujian yang kecil datang masih
saja menggerutu? Dan
ingat ujian yang kecil ini justru yang akan mengantarkan kita pada ujian yang
besar. Jika lolos dalam ujian yang kecil maka lanjut pada ujian yang selanjutnya
yang semakin menantang jiwa. Mengapa sih ujian selalu datang padaku, lalu
mengapa harus aku?
Allah berfirman
dalam ayat-ayat cinta-Nya:
“Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala
(dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum
kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang
sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak
sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah
kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang
kafir."
Dan mengapa Allah
selalu memberikan ujian pada kita, yakni agar kita tetap kokoh dan kuat
berpegang teguh pada keyakinan kita terhadap Allah, yuk kita lihat ayat cinta-Nya lagi,
“”
Tak sabarkah kau
untuk bersabar?
Janji Allah itu
benar,
Hai orang-orang yang beriman,
jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar. (2:
153)
Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah
mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang
yang sabar, niscaya mereka
akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu
orang (yang sabar), niscaya
mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. Dan Allah
beserta orang-orang yang sabar.
(Al-Anfal:66)
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim,
laki-laki dan perempuan yang mukmin[1218], laki-laki dan
perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar,
laki-laki dan perempuan yang sabar,
laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah,
laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara
kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah
telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (Al-ahzab:35)
Masih banyak lagi ayat-ayat cinta-Nya Allah yang
menjelaskan tentang sabar.
Masihkah ada alasan untuk tidak bersikap dan bersifat
Sabar?
1 komentar:
innallaha ma'a shabiriin.. :)
Posting Komentar