Mengapa kau masih menggantungkan cintamu pada seseorang?
Karena aku tak mau tahu siapa
yang sebenarnya mencintaiku.
Dan karena aku tak mencari tahu
untuk siapa cintaku ini?
Cinta itu fitrah, katanya ya.
Wajar saja apabila diri ini
mengagumi seseorang, dan jantung ini berdebar saat di dekatnya atau sekedar
mengagumi kebaikannya sehingga ada rasa ketertarikan hati pada dirinya.
Tersenyum riang saat berada dengannya, begitu tenang, nyaman, serasa memiliki
sahabat yang setia mendengarkan curahan hati. Bercanda tawa, riang gembira
bersama saling berbagi suka dan duka. Terasa ada kecocokan dalam segala hal.
Berbagi cerita tentang aku dan dia. Saling membantu dan mencoba saling mengerti
satu sama lain. Adanya dia begitu membantu kala susah dan sedih, begitu
menenangkan.
Saat sedang bersamanya, selalu
mengingatnya, terngiang wajah dan namanya, terasa nyaman berada disampingnya,
bahagia saat di dekatnya.
Ternyata kita sudah lupa, siapa
yang sebenarnya mencintai. Apa pura-pura tidak tahu siapa yang sebenarnya mencintai?
Tahukah kau saat dihatimu ada
tersimpan seseorang, seorang makhluk yang bertubuh sempurna tersimpan namanya,
wajahnya, tingkahnya, di pikiranmu dan ada di dalam hatimu. Sesungguhnya ada
yang cemburu, karena tlah terduakan oleh mu. Cintamu tlah mendua, tak lagi
sepenuhnya diberikan pada-Nya.
*Cintamu
bukanlah untukku dan cintaku bukanlah untukmu, insyaallah kita akan
dipersatukan dalam naungan cinta-Nya, karena kita saling mencintai-Nya.
* Bukan aku yang
mencintaimu tapi Dia, dan maaf aku tak pernah mencintaimu karena aku mencintai-Nya. Cukup, sebenarnya bukan aku yang mencintaimu
sepenuhnya. Tapi Dia yang akan selalu ada dihatimu, bukan aku.
* Jikalau Dia
mengizinkan aku akan berada di sampingmu, tapi tak usah berharap padaku, tapi
berharaplah pada-Nya.
Kau akan sakit jikalau terlalu berharap padaku. Aku tak ingin kau mengecewakan-Nya karena terlalu bergantung padaku.
Relakanlah, ikhlaskanlah.
Aku hanyalah titipan, yang
sewaktu-waktu akan diminta kembali oleh pemiliknya.
Relakanlah, Ikhlaskanlah.
Di kutip dari aku untuk aku